REPUBLIKA.CO.ID,BARCELONA -- Pemimpin Katalan Carles Puigdemont mengancam akan mendeklarasikan kemerdekaan Katalunya dari Spanyol. Dalam suratnya, Puigdemont mengatakan, jika Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy tetap bersikeras mencegah dialog antara Spanyol dan Katalan, dan terus mengancam akan menghapuskan otonomi Katalunya, maka Parlemen Katalan akan mengumumkan kemerdekaan.
Madrid diperkirakan akan menanggapi surat terakhir Puigdemont, yang dirilis pada hari Kamis (19/10). "Jika pemerintah terus menghalangi dialog dan melanjutkan penindasan, maka Parlemen Katalunya dapat mendeklarasikan kemerdekaan secara formal," kata Puigdemont dalam surat keduanya kepada Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy seperti dilansir RT, Kamis (19/10).
Sebelumnya, pada 10 Oktober, Puigdemont mendeklarasikan kemerdekaan selama delapan detik sebelum menunda deklarasi tersebut untuk mendorong perundingan dengan Madrid. Seperti dilansir Aljazirah, Rajoy menanggapi pernyataan Puigdemont dengan ultimatum. Memberi Puigdemont tenggat waktu sampai hari Senin untuk memperjelas pendiriannya.
Pada hari Senin, Puigdemont menawarkan dialog selama dua bulan dengan Madrid untuk membahas kemerdekaan Katalunya. Namun Madrid malah memperpanjang tenggat waktu sampai 19 Oktober.
Spanyol segera bereaksi terhadap pernyataan pemimpin Katalan yang mengancam akan mendeklarasikan kemerdekaan, yang diterbitkan hanya beberapa menit sebelum tenggat waktu yang ditetapkan oleh Madrid habis. Sebelumnya, para pejabat Madrid mengatakan, jika Katalunya masih menolak untuk membuang keinginan berpisah dari Spanyol maka pemerintah pusat dapat memberlakukan Pasal 155 dan mencabut otonomi luas Katalunya.
Pemerintah Spanyol telah melakukan rapat kabinet khusus untuk menentukan nasib otonomi Katalunya. Kabinet akan mengadakan pertemuan pada hari Sabtu dan diperkirakan akan memberikan suara untuk mengembalikan kontrol penuh Katalunya kepada Madrid.