Rabu 15 Nov 2017 04:20 WIB

Diduga Berwajah Arab, Jurnalis Belanda Ditahan di Yunani

Rep: Dyah Meta Ratna Novia/ Red: Dwi Murdaningsih
Sakir Khader.
Foto: aljazirah
Sakir Khader.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Seorang wartawan Belanda ditangkap di Yunani saat melaporkan berita mengenai pengungsi yang menyeberang ke Yunani melalui Turki. Wartawan Belanda, Sakir Khader bergabung dengan sekitar 50 orang Suriah, termasuk wanita dan anak-anak, saat mereka melintasi sebuah sungai kecil di  perbatasan antara kedua negara.

Bersama dengan para pengungsi, dia ditahan oleh polisi Yunani. Ia dituduh  masuk ke dalam zona militer. Wakil Editor Media Brandpunt, Robbert ter Weijden mengatakan, wilayah yang dilewati Khader tidak ditandai sebagai wilayah terlarang.

"Kami mengambil gambar di sana sebentar dan tidak ada tanda anda memasuki zona militer," katanya.

Selain memiliki paspor Belanda, Sakir juga membawa dua kartu pers Belanda. Polisi Yunani pada awalnya tidak percaya bahwa dia adalah seorang warga negara Belanda. Adik Khader, Diana mengatakan, petugas menahan Khader karena wajah arabnya.

Dia dipandang sebagai salah satu pengungsi Suriah karena wajah arabnya.  Dia memiliki jenggot dan memiliki kulit coklat. "Sakir juga memiliki paspor Palestina tapi dia tidak membawanya saat dia ditahan," katanya.

"Sungguh ironis bahwa ini terjadi di negara Uni Eropa, sementara Uni Eropa terus mengkritik Presiden Recep Tayyip Erdogan soal kebebasan pers di Turki," kata Diana seperti dilansir Aljazirah, Rabu, (15/11).

Khader hadir di hadapan hakim pada hari Selasa dan diberitahu untuk menunggu tuduhan yang mungkin terjadi sementara tetap berada dalam tahanan polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement