Jumat 17 Nov 2017 15:33 WIB

AS Inginkan Era Baru di Zimbabwe

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe.
Foto: AP Photo/Jerome Delay
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Afrika Donald Yamamoto mengatakan AS menginginkan adanya era baru di Zimbabwe. Pernyataan Yamamoto ini secara implisit menyerukan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengundurkan diri di tengah krisis politik yang meningkat.

Yamamoto tampaknya menolak Mugabe tetap memainkan perannya dalam masa transisi. Mugabe diketahui telah memerintah Zimbabwe selama 37 tahun. "Ini adalah transisi menuju era baru bagi Zimbabwe, itulah yang kami harapkan," kata Yamamoto, Kamis (16/11).

 

Tentara Zimbabwe telah merebut pemerintahan pada pekan ini, dalam upaya untuk mencegah Mugabe menyerahkan kekuasaan kepada istrinya. Mugabe belum mengundurkan diri atau dipecat secara resmi, namun pada Kamis (16/11) ia terlihat berjabat tangan dengan kepala militer Zimbabwe, Constantino Chiwenga.

 

Yamamoto, yang berbicara di sela-sela pertemuan dengan pejabat Uni Afrika di Departemen Luar Negeri AS di Washington, mengatakan situasi di Zimbabwe telah mencair. AS akan membahas pencabutan beberapa sanksi untuk Zimbabwe jika negara itu mulai memberlakukan reformasi politik dan ekonomi.

 

"Posisi kami sama, jika mereka terlibat dalam reformasi konstitusional, reformasi ekonomi dan politik, serta bergerak maju untuk melindungi politik dan hak asasi manusia, maka kami dapat memulai dialog mengenai pencabutan sanksi," ujar Yamamoto.

 

AS tidak memberikan bantuan kepada pemerintah Zimbabwe selama bertahun-tahun. Namun AS memberikan bantuan pembangunan kepada kelompok non-pemerintah, terutama untuk perawatan kesehatan.

 

"Sekarang apakah kami akan memberi bantuan kepada pemerintah, itu tergantung pada apa yang terjadi di Zimbabwe," kata Yamamoto.

 

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson dijadwalkan akan bertemu dengan 37 menteri luar negeri Afrika di Washington, pada Jumat (17/11).

 

Mugabe Enggan Mundur, Partai Kemungkinan Lakukan Pemakzulan

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement