REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Serangan udara AS menewaskan sejumlah besar gerilyawan di Somalia. Sekitar 100 milisi dilaporkan tewas dalam serangan ke kelompok al-Shabaab.
Kantor berita Somalia SONNA melaporkan pada Selasa (21/11), sekitar 100 gerilyawan tewas ketika pesawat tempur AS dan pasukan Somalia menyerang markas al Shabaab di daerah Bur Elay.
Juru bicara kelompok Al Shabaab Abdiasis Abu Musab membantah adanya serangan tersebut. "Ini hanya ... propaganda," katanya di Somalia.
Al Shabaab berjuang untuk menggulingkan pemerintah federal transisi Somalia dukungan Barat dan bermaksud memberlakukan aturan yang mereka yakini, di negara Tanduk Afrika itu.
Pada awal bulan ini, AS memperingatkan adanya ancaman terhadap staf diplomatiknya di Mogadishu dan meminta semua staf di bagian umum untuk meninggalkan ibu kota negara itu.
Al Shabaab telah kehilangan kendali atas banyak daerah dan kota di Somalia sejak terusir dari Mogadishu pada 2011. Namun mereka tetap mempertahankan kehadiran yang kuat di bagian selatan dan tengah negara itu, dengan melakukan serangan bersenjata dan aksi bom.
"Al-Shabaab telah berkomitmen untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap AS dan mitra kami di wilayah tersebut," kata pernyataan militer AS.
Sebelumnya pada Maret 2016, serangan udara menewaskan lebih dari 150 gerilyawan al Shabaab di Somalia.
Baca juga, Kenya Tingkatkan Keamanan di Perbatasan Setelah Serangan al-Shabaab.