Ahad 24 Dec 2017 11:09 WIB

Tim Evakuasi Bencana Filipina Terus Cari Korban

Rep: Fergi Nadira/ Red: Indira Rezkisari
Warga desa mencoba menyeberang banjir di Lanao del Norte, Zamboanga Pennisula, di bagian selatan Filipina, Jumat (22/12). Banjir menjerang kawasan itu akibat badai tropis.
Foto: AP
Warga desa mencoba menyeberang banjir di Lanao del Norte, Zamboanga Pennisula, di bagian selatan Filipina, Jumat (22/12). Banjir menjerang kawasan itu akibat badai tropis.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Tim penyelamat Filipina masih berusaha mencari korban badai tropis Tembin yang melanda Filipina bagian selatan. Akibat kejadian tersebut hampir 200 orang tewas dalam tanah longsor dan banjir bandang.

Tim penyelamat belum menjangkau beberapa daerah terdampak di pulau Mindanao. Sementara di bagian Tembok Tembin banyak yang tidak ditemukan jasadnya. Di daerah itu angin menyapu hingga kekuatan 80km/jam.

Wilayah Tubod dan Piagapo juga terkena dampak buruk, sementara di desa Dalama terpencil terdampak banjir bandang. Melalui pantauan cuaca setempat, laporan BBC News, badai bergerak ke barat pada Ahad (24/12).

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres turut berbela sungkawa atas kejadian ini dan PBB siap membantu menangani bencana alam yang terjadi di Filipina. Namun, kekhawatiran meningkatnya korban tewas akan terus berlanjut sampai evakuasi dari tim penyelamat selesai.

Pejabat daerah seperti dilansir dari situs Rappler mengatakan, sudah 127 korban tewas di Lanao del Norte. Lalu 50 korban di Semenanjung Zamboanga dan setidaknya 18 orang di Lanao del Sur. Ditambah 10 orang tewas di Piagapao (10 km sebelah timur dari Tubod). "Sementara di kota Dalama, air sungai naik dan sebagian besar rumah hanyut. Desa sudah tidak ada lagi," katanya.

Badan PBB Unicef di Mindanao Andrew Morris mengatakan, di beberapa daerah terdapat risiko penyakit, terutama untuk anak-anak, dan PBB akan memerioritaskan untuk pemulihan persediaan air bersih.

"Provinsi Lanao del Sur adalah yang paling miskin di Filipina, dan dalam tujuh bulan terakhir ada sekitar 350 ribu orang mengungsi di provinsi tersebut karena pertempuran," katanya, merujuk pada pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan Islam di Marawi.

Palang Merah Filipina Richard Gordon mengatakan telah menyediakan air dan makanan panas. Ia dan timnya akan mendistribusikan barang-barang non-makanan seperti selimut, kelambu dan perlengkapan kebersihan bagi mereka yang berada di pusat evakuasi.

Badai Tembin membuat pendaratan kedua di pulau Balabac di kepulauan Palawan dan diperkirakan akan melakukan perjalanan ke barat, selatan Kepulauan Spratly, mencapai Vietnam selatan dalam waktu sekitar tiga hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement