Ahad 07 Jan 2018 10:33 WIB

Donald Trump Ingin Berdialog dengan Kim Jong-un

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nur Aini
Presiden Donald Trump.
Foto: EPA-EFE/Michael Reynolds
Presiden Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Sabtu (6/12) waktu setempat bahwa dia akan terbuka untuk berdialog dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un.

"Saya selalu percaya dengan dialog. Kami memiliki sikap yang sangat tegas, lihatlah, Anda tahu itu. Kami sangat tegas, tapi, benar-benar saya akan melakukan itu," kata Trump ketika ditanya apakah dia akan berbicara dengan Kim melalui telepon, dikutip NBC News, Ahad (7/12).

Ketika ditanya apakah tidak akan ada prasyarat untuk pembicaraan tersebut, dia menjawab, "sama sekali bukan itu yang saya katakan".

Dalam wawancara dengan media setelah bertemu di Camp David, dia mengungkapkan kebanggaannya atas pengumuman telah dilakukannya dialog antara Korut dan Korea Selata (Korsel), termasuk pembicaraan mengenai Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang. "Saat ini mereka sedang berbicara tentang olimpiade, ini awal, ini adalah awal yang bagus. Jika saya tidak terlibat, mereka tidak akan membicarakan olimpiade sekarang juga," ujarnya.

Trump telah mengeluarkan pernyataan serupa di Twitter pada pekan ini. Ada spekulasi bahwa Kim menggunakan prospek dialog tersebut untuk menggerakkan perbatasan antara kedua negara Korea tersebut.

Ketegangan meningkat antara Trump dan Kim karena rudal balistik Korut dan program senjata nuklir mereka, dan juga uji coba nuklir yang dilakukan pada September lalu. Dalam pidato Tahun Baru, Kim mengatakan bahwa daratan AS berada dalam jangkauan senjata nuklirnya, dan mengatakan bahwa tombol nuklir itu ada di mejanya. Trump kemudian menanggapinya di Twitter. "Saya juga memiliki tombol nuklir, tapi ini jauh lebih besar dan lebih kuat daripada (milik) dia,dan tombol saya berfungsi!" ujar Trum dalam cicitannya.

Kemudian pada Sabtu tersebut Trump mengatakan tentang Kim. "Dia tahu saya tidak main-main, saya tidak main-main, bahkan sedikit pun, bahkan tidak satu persen pun. Dia mengerti itu," katanya. Namun Trump juga mengatakan pihaknya sedang mengerjakan solusi damai.

"Kami sedang mengerjakannya dengan Rex," ujar Trump merujuk pada Menteri luar Negerinya Rex Tillerson.  Sebelumnya Tillerson mengatakan pada Jumat bahwa pembicaraan antara Korut dan Korsel menunjukkan bahwa kampanye yang dipimpin AS untuk mengisolasi Korut sedang bekerja. "Ini adalah indikasi bahwa kampanye tekanan yang menyebabkan kepemimpinan, rezim Korut mulai memikirkan. Ini tidak dapat berlangsung selamanya," kata Tillerson dalam sebuah wawancara dengan Associated Press.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement