Kamis 01 Feb 2018 14:40 WIB

Zimbabwe akan Ambil Uang Selundupan Mugabe di Luar Negeri

Uang dan aset itu diselundupkan selama tahun-tahun terakhir pemerintahan Mugabe.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe.
Foto: AP Photo/Jerome Delay
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe.

REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Pihak berwenang Zimbabwe meluncurkan kampanye untuk menemukan dan memulangkan jutaan dolar uang tunai dan aset milik mantan Presiden Robert Mugabe di luar negeri. Uang dan aset itu diselundupkan selama tahun-tahun terakhir pemerintahan Mugabe.

Komisaris Komisi Antikorupsi Zimbabwe (Zacc) Goodson Nguni mengatakan upaya tersebut akan diintensifkan setelah sebuah amnesti berakhir pada akhir bulan depan. Amnesti tersebut mempersilakan politikus melakukan penyerahan sukarela kekayaan yang diperoleh secara ilegal.

Nguni membantah kampanye ini hanya menargetkan musuh Presiden Zimbabwe saat ini, Emmerson Mnangagwa. Mnangagwa adalah mantan wakil presiden yang mengambil alih kekuasaan setelah kudeta militer pada November. "Kami akan mengikuti bukti-bukti. Ini bukan tindakan politis," kata Nguni kepada The Guardian.

Sejumlah politikus yang dekat dengan mantan ibu negara Grace Mugabe dan juga Mnangagwa, dilaporkan telah ditahan. Hal ini dilakukan setelah timbul kekhawatiran bahwa penyelidikan korupsi dapat digunakan sebagai alat politik.

photo
Emmerson Mnangagwa diambil sumpahnya sebagai presiden di Harare, Zimbabwe.

"Kekhawatiran besarnya adalah sebenarnya tidak ada upaya antikorupsi yang komprehensif, hanya ada semacam perburuan penyihir oleh faksi di Zanu-PF. Ini tidak ada hubungan dengan berakhirnya korupsi, namun banyak yang harus dilakukan dengan sepenuh hati," kata Direktur Human Rights Watch di Afrika Selatan Dewa Mavhinga.

Presiden Mnangagwa mengatakan kepada BBC di Davos pekan lalu, tidak ada yang mendapatkan kekebalan dari penuntutan, meskipun Robert Mugabe yang telah berusia 94 tahun itu telah mengundurkan diri dengan damai. Meskipun Mugabe masih dihormati karena perannya dalam perang pembebasan pada akhir 1960-an dan 1970-an, namun istrinya Grace Mugabe secara luas tetap dicerca di Zimbabwe karena gaya hidupnya yang boros. Wanita berusia 52 tahun itu juga dituduh terlibat dalam transaksi penjualan tanah yang korup.

photo
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dan Ibu Negara Grace Mugabe.

Media lokal melaporkan, ada serangkaian penyelidikan yang diluncurkan untuk menargetkan pertanian Grace Mugabe di Mazowe, pinggiran ibu kota Harare. Nguni membenarkan Zacc sedang menyelidiki apakah mantan ibu negara tersebut telah secara palsu memperoleh gelar doktor pada 2014. Grace Mugabe dianugerahi gelar PhD oleh University of Zimbabwe setelah beberapa bulan melakukan studi.

Bulan lalu, tiga mobil mewah yang rupanya milik Grace Mugabe telah ditahan di Botswana saat dibawa oleh seorang anaknya. Rolls-Royce Ghost, Porsche merah, dan Range Rover senilai setidaknya 500 ribu dolar AS dicurigai telah digunakan untuk menyelundupkan uang tunai dan barang berharga lainnya dari Zimbabwe.

Ketiga mobil itu dikembalikan setelah Russell Goreraza, putra sulung Grace Mugabe, menunjukkan dokumen yang membuktikan ibunya telah memberinya izin mengantarkan mobil-mobil itu ke Botswana dan ke Afrika Selatan. Grace Mugabe diketahui telah membeli sejumlah properti penting di Afrika Selatan, termasuk tempat tinggal mewah di Johannesburg. Namun tahun lalu, dia secara kontroversial diberikan kekebalan diplomatik untuk menghindari penangkapan setelah terjadi sebuah serangan terhadap seorang model yang ditemukan bersama anak-anaknya di sebuah apartemen mewah di kota tersebut.

Berdasarkan sebuah kesepakatan yang dinegosiasikan sebelum Robert Mugabe mengundurkan diri, ia dan istrinya berhak mendapatkan paspor diplomatik dan empat perjalanan udara atau kereta kelas satu di Zimbabwe. Selain itu mereka juga mendapatkan izin melakukan empat perjalanan ke luar negeri dengan pesawat pribadi setiap tahunnya.

Mugabe akan mendapatkan tempat tinggal, kendaraan, dan fasilitas penerbangan udara pribadi sebagai bagian dari paket pensiun yang didanai pemerintah. Mugabe juga berhak mendapatkan sedikitnya 20 staf termasuk enam penjaga keamanan pribadi, yang semua dibayar dari kas negara.

Menteri Dalam Negeri Zimbabwe Obert Mpofu telah menyarankan pemerintah bekerja sama dengan Interpol untuk memburu orang-orang di luar negeri. "Kami melakukan segala kemungkinan untuk memastikan mereka yang melakukan kejahatan di Zimbabwe dan berada di luar Zimbabwe akan dibawa pulang. Jika itu berarti melibatkan Interpol, kami akan menempuh jalan itu," kata Mpofu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement