Jumat 06 Apr 2018 12:03 WIB

Trump akan Tempatkan Garda Nasional di Perbatasan Meksiko

Sekitar 2.000 hingga 4.000 pasukan garda nasional akan dikirim ke perbatasan Meksiko

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nidia Zuraya
Arah perbatasan Amerika menuju Meksiko
Foto: VOA
Arah perbatasan Amerika menuju Meksiko

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana menyiagakan ribuan pasukan garda nasional di sepanjang perbatasan Meksiko. Penempatan itu setidaknya akan diberlakukan hingga tembok pembatas antara AS dan Meksiko selesai dibangun.

Trump berencana mengirim sekitar 2.000 hingga 4.000 pasukan ke perbatasan selatan negara. Trump mengatakan, penyiagaan ribuan pasukan itu disiapkan guna mengantisipasi peredaran narkoba, aktifitas kriminal dan imigran ilegal.

"Kita harus memiliki perbatasan yang kuat dan kita akan segera mempunyai dinding pebatas. Kami telah mulai membangun dan memperbaiki bermil-mil dinding dan pagar yang sudah ada dan militer akan membangun sebagian dinding itu," kata Donald Trump seperti dikutip Fox News, Jumat (6/4).

 

Baca juga, Satu Keluarga Asal AS Tewas Saat Berlibur di Meksiko

Presiden Trump memang mengusulkan penggunaan anggaran militer untuk membiayai pembangunan dinding perbatasan dengan Meksiko. Kendatui, ide Trump tersebut masih memerlukan persetujuan dari Kongres.

Trump pertama kali melontarkan ide meminta Pentagon membayar sisa konstruksi dalam sebuah tweet. "Bangun Tembok Perbatasan Besar, dengan obat-obatan (racun) dan militan musuh yang masuk ke negara kita, semua ini mengenai Pertahanan Nasional. Bangun tembok dengan M!." M merujuk pada militer.

Sejauh ini, belum ada segelintir dana yang masuk dalam anggaran rencana pembangunan dinding perbatasan tersebut. Pemerintah Meksiko dan kongres AS menolak membiayai pendirian tembok tersebut.

Membangun tembok adalah salah satu janji kampanye utama Trump. Penolakan kucuran dana yang dibuat pemerintah Meksiko membuat Trump memkasa mereka membayar pembangunan secara tidak langsung melalui peningkatan biaya visa, memberlakukan tarif baru, dan ongkos pengiriman uang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement