REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris telah menegaskan Pangeran Charles akan menjadi pemimpin berikutnya dari organisasi Persemakmuran. Ia menggantikan sang ibu, Ratu Elizabeth II sebagai pemimpin organisasi tersebut dan telah secara resmi dikonfirmasi.
Dilansir di Time Sabtu (21/4), para pemimpin Persemakmuran mengadakan pertemuan di London dan mengungkapkan Pangeran Charles akan menjadi ketua selanjutnya dari organisasi tersebut. Pengumuman ini bukan hal yang mengejutkan karena Ratu Elizabeth II sebelumnya telah menyatakan dukungannya terkait sang anak menjadi pemimpin Persemakmuran.
Sang Ratu telah menjadi pemimpin Persemakmuran selama 66 tahun kekuasaannya. Namun, posisi yang besar tersebut tidak diturunkan secara ikatan darah dan ada pula yang berpendapat pemimpin yang tidak berasal dari keluarga kerajaan bisa menciptakan suasana yang lebih baru.
Meskipun demikian, Sang Ratu telah setuju Pangeran Charles akan segera secara resmi menggantikan ibunya. "Harapan tulus saya ialah bahwa Persemakmuran terus memberikan ketenangan dan keberlanjutan untuk angkatan mendatang dan memutuskan bahwa pada suatu hari, Pangeran Wales harus mengemban pekerjaan penting, yang dimulai ayah saya pada 1949," kata Ratu pada pembukaan Pertemuan Kepala Pemerintahan Persemakmuran.
Persemakmuran berkembang dari kerajaan Inggris pada pertengahan abad ke-20. Ratu Elizabeth II menjadi kepalanya sejak pemerintahannya dimulai pada 1952. Pertanyaan tentang siapa akan meneruskan penguasa kerajaan Inggris berusia 91 tahun pada peran itu, diangkat jelang pertemuan puncak. Pemimpin partai oposisi Inggris menyatakan pada Ahad bahwa posisi tersebut harus digilir di sekitar anggotanya.
Pangeran Charles, 69 (tahun), juga berusaha meyakinkan dirinya untuk peran itu dalam sambutannya dalam acara di Istana Buckingham. "Bagi saya, Persemakmuran menjadi bagian mendasar dalam hidup saya selama yang saya ingat," kata dia.