Sabtu 12 May 2018 16:30 WIB

Dicegah ke Luar Negeri, Ini Komentar Mantan PM Najib

Najib akan menghormati keputusan Imigrasi dan keluarganya akan tetap di Malaysia

Rep: Crystal Liestya/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Barisan Nasional (BN) Dato Seri Najib Razak dikerubuti wartawan seusai melakukan jumpa pers mengenai hasil Pemilihan Umum Ke-14 yang dimenangkan Koalisi Pakatan Harapan (PH), di Gedung PWTC, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (10/5).
Foto: Antara/Agus Setiawan
Ketua Barisan Nasional (BN) Dato Seri Najib Razak dikerubuti wartawan seusai melakukan jumpa pers mengenai hasil Pemilihan Umum Ke-14 yang dimenangkan Koalisi Pakatan Harapan (PH), di Gedung PWTC, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak menyatakan pada Sabtu (12/5) bahwa dia dan keluarganya menghormati larangan bepergian ke luar negeri dari departemen imigrasi. Sehingga dia akan tetap tinggal di negara itu.

Najib mengatakan sebelumnya di Facebook bahwa dia dan keluarganya akan berlibur di luar negeri mulai Sabtu (12/5) dan akan kembali pada pekan depan. Namun, beberapa saat kemudian, departemen imigrasi mengatakan di halaman Facebook resmi bahwa Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, masuk daftar hitam untuk meninggalkan Malaysia. Sehingga keduanya dilarang untuk bepergian ke luar negeri.

"Saya telah diberitahu bahwa Departemen Imigrasi Malaysia tidak akan mengizinkan keluarga saya dan saya pergi ke luar negeri," kata Najib dalam cicitannya di Twitter setelah larangan imigrasi diumumkan, dikutip TRT World.

"Saya menghormati arahan dan akan tetap bersama keluarga saya di negara ini".

Di akun Twitter pribadinya, Najib mengatakan dia akan beristirahat sejenak untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya. "Saya minta maaf atas segala kekurangan," tambahnya.

Najib (64 tahun), kalah dari mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dalam pemilihan umum pekan ini. Mahathir, yang sebelumnya menjabat perdana menteri selama 22 tahun itu pernah menjadi mentor Najib.

Tetapi kemudian ia berbalik menentangnya karena skandal korupsi yang menimpa Najib. Mahathir memimpin tantangan oposisi kepadanya dalam pemilihan pekan ini, mengalahkan koalisi yang telah memerintah Malaysia selama enam dekade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement