Selasa 26 Jun 2018 22:14 WIB

Dua Korea Sepakat Memodernisasi Jalur Kereta Api

Langkah ini akan membantu Korsel wujudkan jalur Kereta Trans-Siberian

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kapal feri Korea Utara (Korut) Mangyongbong 92 yang membawa 140 musisi orkestra mendekat di pelabuhan di Donghae, Korea Selatan (Korsel), Selasa (6/2).
Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji
Kapal feri Korea Utara (Korut) Mangyongbong 92 yang membawa 140 musisi orkestra mendekat di pelabuhan di Donghae, Korea Selatan (Korsel), Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel), dalam sebuah pernyataan menyatakan sepakat untuk memodernisasi dua jalur kereta api Korut. Ini merupakan bagian dari proyek yang lebih besar untuk menghubungkan jalur dari Korea Utara ke jaringan di Korsel.

Proyek ini juga akan membantu Seoul untuk mewujudkan impian jangka panjangnya. Impian jangka panjang tersebut yaitu membangun jaringan logistik untuk menghubungkan dengan Eropa di Jalur Kereta Trans-Siberian. 

Kedua Korea mencapai kesepakatan untuk memeriksa bagian utara Jalur Gyeongeui di pantai barat bersama bulan depan, diikuti oleh Jalur Donghae di pantai timur, selama pembicaraan di desa perbatasan Panmunjom. Inspeksi ini merupakan langkah menuju peningkatan kereta api Korut dengan standar Selatan yang telah mengoperasikan kereta peluru sejak 2004.

"Korea Selatan dan Utara setuju untuk melaksanakan proyek kereta api, yang menegaskan bahwa ini adalah tugas penting bagi perkembangan ekonomi nasional yang seimbang serta kesejahteraan umum," kata kedua pihak dalam pernyataan pers bersama, seperti dikutip Nikkei Asian Review. Siaran resmi tersebut juga menyebutkan bahwa Korsel dan Korut akan meluncurkan upacara peletakan batu pertama dalam waktu dekat, setelah menyiapkan langkah-langkah praktis.

Seoul berencana untuk akhirnya menghubungkan Jalur Donghae di pantai timur dengan Jalur Kereta Trans-Siberia Rusia melalui Korut, yang menghubungkan penumpang dan logistik negara ke Eropa. Pekan lalu, Presiden Korsel Moon Jae-in setuju dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghubungkan Trans-Siberia ke Jalur Kereta Trans-Korea selama kunjungan kenegaraan ke Moskow. 

"Sekarang Korea Selatan mengharapkan bahwa Kereta Api Trans-Siberia akan mencapai Busan, paling selatan Semenanjung Korea, melalui perdamaian berkelanjutan di semenanjung itu," kata Moon dalam pidatonya di parlemen Rusia.

Namun para ahli mengatakan bahwa akan membutuhkan waktu bagi kedua Korea untuk mendorong melalui proyek ekonomi gabungan mereka. Hal itu karena AS dan PBB belum memiliki rencana untuk mencabut sanksi terhadap Korut dalam waktu dekat. 

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump menandatangani untuk memperpanjang sanksi di negara tertutup itu selama satu tahun lagi. "Sanksi akan efektif setidaknya hingga akhir tahun ini karena AS tidak ingin mengendurkannya sampai Korut menunjukkan tindakan nyata," kata Yang Moon-soo, seorang profesor di University of North Korea Studies di Seoul, di sebuah forum yang diselenggarakan oleh kamar dagang di negara itu. 

"Sampai saat itu, lebih baik kita menunggu waktu yang tepat daripada pergi terlalu jauh untuk kerjasama ekonomi antar-Korea."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement