Kamis 28 Jun 2018 16:39 WIB

Lima Pekan untuk Hitung 12 ribu Perhiasan Istri Najib Razak

Rosmah dikenal karena kebiasaan belanja dan kecintaannya terhadap barang-barang mewah

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Bilal Ramadhan
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak
Foto: The Star
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Polisi Malaysia telah menyita sekitar 12 ribu perhiasan, dan tas tangan, serta uang tunai senilai hingga 273 juta dolar AS dari properti yang dikaitkan dengan mantan perdana menteri Najib Razak dan istrinya, Rosmah Mansor. Kalung emas dan berlian senilai 1,6 juta dolar AS, 14 tiara, dan 272 tas Hermes diambil sebagai bagian dari investigasi korupsi ke dalam dana investasi negara 1MDB.

Miliaran dolar tidak terhitung dari dana tersebut, yang dikumpulkan oleh Najib. Dia telah diselidiki sejak kekalahan pemilihannya yang mengejutkan pada bulan Mei. Polisi menggambarkan penyitaan barang-barang berharga sebagai yang terbesar dalam sejarah Malaysia.

Perhiasan menyumbang porsi terbesar, dengan 12 ribu item dikumpulkan, yang paling mahal adalah kalung 1,6 juta dolar AS. Sebanyak 567 tas yang berisi hampir 30 juta dolar AS uang tunai juga disita, bersama dengan 423 jam tangan dan 234 pasang kacamata hitam, menurut polisi.

"Kami tidak bisa melakukan penghitungan di tempat itu karena jumlahnya terlalu besar," kata Amar Singh, kepala divisi kejahatan komersial polisi, seperti dikutip BBC, Rabu (27/6).

Dia menambahkan bahwa petugas memerlukan waktu lima pekan untuk menghitung barang dan menghitung nilainya. Selama bertahun-tahun, Rosmah telah dikenal karena kebiasaan belanja dan kecintaannya terhadap barang-barang bermerek.

Dia telah dibandingkan dengan mantan ibu negara Imelda Marcos, yang juga dikenal karena kecintaannya pada sepatu dan barang mewah lainnya. Klaim korupsi merupakan penyebab utama kalahnya pemilihan Najib bagi mantan sekutunya, Mahathir Mohammad.

Najib diduga telah mengantongi 700 juta dolar AS dari dana tersebut, tuduhan yang dibantahnya. Karena dia kalah dalam pemilihan, Najib dan istrinya telah diinterogasi oleh penyelidik antikorupsi dan telah dilarang meninggalkan negara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement