REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Seorang wartawan Meksiko dibunuh di negara bagian selatan Quintana Roo pada Sabtu (30/6). Ini menjadi kasus terakhir yang menyebabkan tewasnya wartawan sebelum pemilihan presiden Meksiko.
Menurut pernyataan pemerintah negara bagian, Jose Guadalupe Chan Dzib tewas di desa Saban, di kotamadya Jose Maria Morelos. Media lokal melaporkan dia ditembak mati di sebuah bar sekitar jam 10 malam.
"Kami mengutuk insiden ini dan meminta penyelidikan kejaksaan agung negara bagian. Kami tegaskan kembali komitmen kami untuk menjamin pemilihan yang damai pada Ahad 1 Juli," kata pernyataan itu.
Pemilih menuju ke tempat pemungutan suara pada Ahad (1/7). Andres Manuel Lopez Obrador secara luas dilihat sebagai pemenang dalam pilpres ini. Pemilu 2018 di Meksiko merupakan salah satu pemilu yang paling kejam dalam sejarah modern. Puluhan politisi tewas di seluruh negeri.
Meksiko adalah salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi wartawan. Menurut Komite Perlindungan Wartawan yang bermarkas di AS, 45 wartawan tewas di Meksiko sejak 1992.
Quintana Roo sebelumnya adalah salah satu negara bagian Meksiko yang paling aman, penuh dengan turis dan resor Karibia. Tetapi keamanan telah memburuk dengan cepat sejak tahun-tahun belakangan ini karena perselisihan antar kelompok yang menjual narkoba.