REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi terpilih menjadi Presiden Partai UMNO yang baru, Ahad (1/7). Ia menegaskan bahwa dia akan memenuhi panggilan penyelidik Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) pada Senin (2/7).
"Saya telah diminta untuk memberikan penjelasan atas beberapa masalah seperti yang telah dilaporkan oleh media mainstream dan sosial," katanya kepada wartawan di PWTC, seperti dikutip The Star, pada Ahad (1/7).
Dia mengatakan penjelasan itu akan mencakup tuduhan atas penyalahgunaan dana yayasan yang dimiliki oleh keluarganya. Dia menegaskan bahwa yayasan itu didirikan oleh keluarganya untuk tujuan amal Islam dengan sumbangan yang dia buat sendiri dan dari beberapa teman.
Ketika ditanya, Dr Ahmad Zahid tidak mengatakan jika pertemuannya dengan MACC akan menyentuh pada akun partai politik yang dibekukan terkait dengan investigasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB). "Saya tidak tahu pertanyaan apa yang akan saya ajukan, tetapi saya akan bekerja sama sepenuhnya dengan MACC, dan akan jujur dengan penjelasan saya," katanya.
Dia tidak menyebutkan waktu pasti kapan dia akan hadir untuk menghadapi pertanyaan di kantor MACC di Putrajaya nanti. Selain tuduhan penyalahgunaan dana yayasan, diketahui bahwa petugas MACC akan menanyai soal pernyataan tentang pertemuan yang diakui Dr Ahmad Zahid dengan anggota keluarga kerajaan Arab Saudi yang dikatakan telah menyumbangkan uang kepada mantan perdana menteri Datuk Seri Najib Tun Razak.
Pada 22 Agustus 2015, Dr Ahmad Zahid, yang berbicara pada pembukaan divisi Sri Gading Umno, mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan keluarga Arab yang menyumbangkan 700 juta dolar AS (2,8 miliar ringgit) yang disalurkan ke akun pribadi Najib.
Dia mengatakan ada keluarga, yang tidak disebutkan namanya, telah menyumbangkan uang karena komitmen Malaysia dalam memerangi terorisme dan menjadi negara Muslim moderat dengan masyarakat majemuk.