Ahad 01 Jul 2018 19:01 WIB

Sudah Delapan Hari Tim Sepak Bola Thailand Terjebak di Gua

Penyelam menjangkau lebih dalam relung lorong gua sepanjang 10 kilometer.

Tim penyelamat di depan pintu masuk gua Tham Luang di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, Ahad (1/7). Petugas terus berupaya mencari tim sepak bola yang hilang.
Foto: AP Photo/Sakchai Lalit
Tim penyelamat di depan pintu masuk gua Tham Luang di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, Ahad (1/7). Petugas terus berupaya mencari tim sepak bola yang hilang.

REPUBLIKA.CO.ID, CHIANG RAI -- ​​Sebanyak 12 anak laki-laki Thailand dan asisten pelatih sepak bola mereka menghabiskan malam kedelapan terperangkap di gua yang banjir. Cuaca Ahad (1/7) cukup cerah sehingga tim penyelamat bisa bekerja lebih baik.

Tim penyelamat berusaha menjangkau lebih dalam ke dalam ruang gua Tham Luang dengan harapan dapat menemukan mereka. Meskipun upaya yang tak kenal lelah dan bantuan internasional telah dilakukan, belum ada kontak dengan anak-anak berusia 11-16 tahun itu sejak mereka dilaporkan hilang.

Tapi cuaca yang cerah bisa membantu penyelam menjangkau lebih dalam relung lorong gua sepanjang 10 kilometer. "Saya merasa bahagia. Banyak tanda-tanda baik," kata pelatih kepala tim sepak bola Nopparat Khanthavong (37 tahun) dilansir di Bangkok Post, Ahad.

"Hujan telah berhenti dan tim penyelamat menemukan cara mengalihkan aliran air sehingga tidak lagi masuk ke gua. Keluarga juga merasa jauh lebih baik," katanya.

Penyelam dari Angkatan Laut berhasil mencapai pertigaan di dalam gua pada Sabtu (30/6). Jaraknya dua atau tiga kilometer dari tempat anak-anak itu diyakini berada.

Beberapa penyelam meminta sumbangan tangki oksigen untuk membantu mengisi stok mereka dan membuat operasi lebih lancar. "Karena jarak penyelaman sekitar dua hingga tiga kilometer, kami perlu penyelam untuk meletakkan (tangki oksigen) secara sporadis. Gunanya memberi penyelam udara yang dibutuhkan sampai mereka mencapai tujuan," kata penyelam Narinthorn Na Bangchang, yang membantu upaya.

Pakar asing

Penantian dramatis itu mendominasi halaman depan surat kabar Thailand dan menyita berita utama internasional. Tim ahli dari Australia, Inggris, Jepang dan Cina, termasuk lebih dari 30 personel militer AS, telah turun di lokasi pegunungan terpencil untuk bergabung dengan sekitar 1.000 penyelamat Thailand.

Di luar pintu masuk utama, para pencari lainnya mencoba menemukan jalan masuk ke gua melalui dua cerobong terpisah. Petugas penyelamat melakukan simulasi jika mereka menemukan anak-anak itu dan harus segera membawa mereka ke rumah sakit.

Pompa air besar juga dipasang di desa terdekat untuk mengalirkan air dari area tersebut. Tham Luang adalah salah satu gua terpanjang dan paling sulit untuk dinavigasi di Thailand.

Para pejabat mengatakan anak-anak itu mengenal situs itu dengan baik dan telah sering berkunjung sebelumnya. Hal itu membawa harapan mereka mungkin telah menemukan sebuah lorong yang lapang sebagai tempat berlindung.

Tim penyelamat menemukan jejak kaki dan cetakan tangan di sebuah ruangan pada awal pekan. Letaknya lebih jauh dari tempat mereka menemukan sepatu bola, ransel, dan sepeda anak-anak.

Baca juga: Mengapa Menyelamatkan Remaja Thailand di Gua Begitu Sulit?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement