Selasa 17 Jul 2018 09:31 WIB

Selain Khairy dan Anifah, Tiga Politisi Ini Juga 'Membelot'

Tiga politisi ini sudah keluar dari UMNO dan kini menjadi independen

Parlemen Malaysia saat akan memulai persidangan untuk memilih Ketua Parlemen yang baru, Senin (16/7).
Foto: The Star
Parlemen Malaysia saat akan memulai persidangan untuk memilih Ketua Parlemen yang baru, Senin (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Anggota Parlemen dari Rembau yang juga mantan Menpora Malaysia, Khairy Jamaluddin dan Anggota Parlemen dari Kimanis yang juga mantan Menlu Malaysia, Datuk Seri Anifah Aman tidak ikut serta dalam aksi walk out Barisan Nasional dalam pemilihan Ketua Parlemen pada Senin (16/7). Rupanya ada tiga politisi lain yang juga menentang aksi tersebut.

Tiga politisi ini merupakan anggota independen karena baru saja meninggalkan Partai UMNO yang menjadi partai utama di Barisan Nasional yang kini menjadi oposisi. Mereka adalah Anggota Parlemen dari Bagan Serai; Datuk Dr Noor Azmi Ghazali, Anggota Parlemen dari Bukit Gantang; Datuk Syed Abu Hussin Hafiz Syed Abdul Fusal dan mantan Kepala Wilayah Puteri; Datuk Mas Ermieyati Samsuddin.

Ditanya apakah dia bergabung dengan walk out, Dr Noor Azmi balik bertanya. “Mengapa saya harus (ikuti)?," kata Noor Azmi seperti dikutip The Star, Selasa (17/7).

Sebelumnya, Khairy mengatakan kepada wartawan bahwa dia masih bersama UMNO. Dia mengatakan dia ingin menjadi anggota parlemen oposisi yang patut dicontoh. Itulah mengapa dia memutuskan untuk tidak bergabung dalam pemogokan yang dipentaskan sebagai protes atas penunjukan Ketua.

“Saya anggota UMNO dan saya tahu batas saya. Tetapi ketika saya diminta untuk memberikan pendapat saya, saya akan memberi mereka apa yang saya anggap benar,” katanya.

Dia juga mengatakan dia abstain karena dia memilih untuk menghormati upacara pelantikan Datuk Mohamad Ariff Md Yusof sebagai Ketua Parlemen ke-14. Dia mengatakan dia tidak yakin apakah tindakan pemberontakan terakhirnya akan membawa tindakan pendisiplinan.

“Saya tidak yakin tentang itu. Saya hanya membuat keputusan berdasarkan pandangan saya, yang menghormati upacara pelantikan,” kata Khairy.

Sedangkan Anifah mengatakan oposisi telah menyatakan ketidakpuasannya atas masalah ini. "Namun, saya merasa dan berpikir bahwa tidak perlu bagi saya untuk keluar," katanya.

Sementara itu, mantan perdana menteri Datuk Seri Najib Tun Razak mengatakan bahwa pemogokan adalah keputusan partai. "Mereka (Khairy dan Anifah) mungkin harus menjelaskan mengapa mereka melakukan itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement