REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia berupaya menyita jet pribadi senilai 35 juta dolar AS milik Low Taek Jho atau lebih dikenal dengan nama Jho Low. Jet itu diduga dibeli dengan menggunakan dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengonfirmasi tentang upaya penyitaan itu. "Ya, saya pikir begitu. Kami harus membawanya (jet) kembali," kata Mahathir ketika ditanya apakah pemerintah akan berusaha mengambil dan menyita jet pribadi milik Jho Low pada Ahad (12/8).
Menurut laporan beberapa media, jet bertipe Bombardier Global 5000 itu terparkir di Singapura. Namun Pemerintah Singapura belum mengonfirmasi bahwa mereka memiliki jet itu.
Mahathir mengatakan, saat ini pemerintahannya sedang berusaha mendapatkan kembali semua uang, termasuk aset, hasil penggelapan dana 1MDB.
"Kami tahu siapa yang memilikinya, tapi tentu saja, kami tidak tahu di mana mereka berada. Dan kebutuhan kami mengakses uang tergantung pada kami membuktikan bahwa itu adalah uang kami," ujarnya seperti dikutip laman the Straits Times.
Baca juga, Paspor Jho Low Dibatalkan.
Kasus korupsi 1MDB diyakini telah merugikan Malaysia miliaran dolar AS. Sejak mencuat pada 2015, kasus itu telah menyeret nama mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak. Penyelidikan terhadap Najib telah dilakukan dan aset-aset miliknya disita.
Pelarian buronan skandal 1MDB, Jho Low
Saat ini Najib menghadapi tujuh dakwaan berkaitan dengan tindak pidana pencucian uang hingga penyalahgunaan kekuasaan. Sidang kasusnya direncanakan dimulai pada Februari 2019.
Selain Najib, kasus 1MDB turut menyeret nama Jho Low. Ia adalah pengusaha yang diduga turut menikmati aliran dana 1MDB. Namun hingga kini otoritas Malaysia belum mengetahui keberadaannya.
Sebelumnya Jho Low dikabarkan berada di Cina. Ketika kepolisian Malaysia bergerak ke sana untuk menangkapnya, ia dikabarkan segera melarikan diri ke Makau. Belum ada pihak yang mengetahui secara pasti keberadaan Jho Low.