Rabu 29 Aug 2018 05:22 WIB

AS Lanjutkan Latihan Militer di Semenanjung Korea

Sebelumnya latihan dihentikan untuk menghormati proses denuklirisasi.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis.
Foto: AP Photo/Virginia Mayo
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis, mengatakan pihaknya tidak berencana melanjutkan penghentian latihan militer di Semenanjung Korea. Hal ini menunjukkan proses diplomasi Korea Utara dan AS memiliki gangguan karena sebelumnya latihan dihentikan untuk menghormati proses denuklirisasi.

"Kami sebelumnya mengambil langkah untuk menunda beberapa latihan militer besar karena diskusi yang baik terjadi usai pertemuan di Singapura. Namun, saat ini kami tidak berencana menunda pelatihan militer lagi," kata Mattis, dikutip dari laman The New York Times, Rabu (29/8).

Ia menambahkan, sebenarnya ada latihan militer yang akan dilakukan di Semenanjung Korea. Namun, ia juga mengatakan seharusnya Korea Utara tidak salah menginterpretasikan hal ini sebagai perusak kepercayaan hasil negosiasi terkait denuklirisasi. "Jadi, pelatihan militer ini dilanjutkan," kata Mattis menegaskan.

Pada Juni lalu, Trump memutuskan untuk menunda latihan militer tahunan yang telah lama direncanakan di Korea Selatan. Hal ini bahkan mengejutkan sejumlah petinggi militer AS. Namun, kini AS memutuskan untuk tidak lagi menunda latihan militer tersebut dan menunjukkan ada tensi antara AS, Korsel, serta Korut.

Sebelumnya, media negara Korea Utara mengkritisi AS atas aksi yang dinilai provokatif dan langkah militer yang berbahaya di Laut Pasifik. Akhir pekan lalu, Trump juga mengumumkan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo batal mengunjungi Pyongyang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement