Senin 15 Oct 2018 17:30 WIB

Hilangnya Jurnalis Khashoggi Berbuntut Seruan Boikot Uber

Sejumlah perusahaan termasuk Uber menarik diri dari konferensi bisnis di Saudi.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Jamal Khashoggi.
Foto: AP
Jamal Khashoggi.

REPUBLIKA.CO.ID, AL MANAMAH - Menteri Luar Negeri (Menlu) Bahrain, Khalid bin Ahmed Al Khalifa, menyerukan boikot terhadap perusahaan layanan transportasi daring Uber Technologies. Seruan itu disampaikan setelah kepala eksekutif perusahaan tersebut mengatakan tidak akan menghadiri konferensi bisnis di Arab Saudi, yang merupakan sekutu Bahrain.

Di akun Twitter pribadinya ia menulis dua cicitan yang menyerukan pemboikotan Uber di Bahrain dan Arab Saudi. Ia juga mendesak para pengikutnya di Twitter untuk memboikot siapa saja yang memboikot Arab Saudi.

Tidak jelas apakah seruan boikot itu ditujukan untuk pengguna layanan Uber atau investor Uber, atau keduanya, dan apakah Bahrain sedang merencanakan langkah-langkah lain terhadap perusahaan itu.

CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan dalam sebuah pernyataan pekan lalu, dia menarik diri dari konferensi Future Investment Initiative di Arab Saudi karena kecewa atas hilangnya seorang wartawan terkemuka Saudi, Jamal Khashoggi, di Turki. Public Investment Fund (PIF), yang menjadi tuan rumah konferensi, telah menginvestasikan 3,5 miliar dolar AS untuk Uber pada 2016. Sehingga perusahaan pendanaan itu menjadi salah satu investor terbesar Uber.

Perusahaan-perusahaan lain dan sejumlah pengusaha terkenal juga telah menarik diri dari konferensi yang dikenal sebagai "Davos in the desert" itu. Konferensi dijadwalkan akan dimulai pada 23 Oktober di Riyadh selama tiga hari.

Khalaf Ahmad Al-Habtoor, seorang pengusaha terkemuka Uni Emirat Arab (UEA), juga menyerukan boikot terhadap perusahaan yang menarik diri dari konferensi, termasuk dari Uber dan Virgin Atlantic.

"Sekarang saatnya bagi GCC (Dewan Kerja Sama Teluk) untuk membuktikan kesetiaan mereka dengan memboikot Virgin dan Uber dan semua perusahaan yang menarik diri dari Arab Saudi ... Bersama kita dapat membuktikan persatuan kita dan menunjukkan kita tidak dapat diganggu," katanya dia di Twitter.

Uber menolak untuk berkomentar. Virgin Atlantic, yang mengoperasikan penerbangan antara Dubai dan London, tetapi akan berhenti beroperasi pada 31 Maret 2019, juga tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.

Pada Ahad (14/10), Chief Executive JP Morgan Chase & Co, Jamie Dimon, menjadi pengusaha terakhir yang membatalkan rencananya menghadiri konferensi, menyusul hilangnya Khashoggi. Chairman Ford Motor Co, Bill Ford, juga menarik diri, serta organisasi media seperti CNN dan Bloomberg yang pernah menjadi sponsor konferensi.

Ketiadaan Uber membawa kekecewaan besar, mengingat besarnya investasi Saudi dan signifikansinya bagi rencana reformasi ekonomi kerajaan. Investasi Uber adalah kesepakatan besar pertama PIF di pasar start-up teknologi. Kesepakatan itu menandakan pergeseran dalam strategi kerajaan ke arah investasi asing yang lebih agresif dan menarik. Investasi tersebut akan menjadi keuntungan bagi perempuan Saudi, yang telah diperbolehkan mengemudi.

Khashoggi menghilang setelah memasuki gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Para pejabat Turki mengatakan Khashoggi dibunuh di dalam konsulat, saat dia sedang mengurus dokumen untuk rencana pernikahannya. Namun Riyadh mengatakan klaim itu tidak berdasar.

Bahrain dan UEA adalah sekutu Arab Teluk terdekat Saudi dan ketiga negara itu bekerja berdampingan satu sama lain dalam serangkaian konflik di Yaman, Qatar, dan Lebanon, untuk mencoba melawan pengaruh musuh bebuyutan mereka yaitu Iran.

Baca: Arab Saudi Balas Ancam Negara Pengecam Kasus Khashoggi

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement