REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran telah melakukan peluncuran satelit pada Selasa (15/1). Namun, satelit itu gagal mengorbit akibat kecepatan yang diperlukan di tahap ketiga peluncuran tak terpenuhi.
"Satelit Payam berhasil diluncurkan pagi ini dengan pengangkut satelit Basir. Namun sayangnya satelit tersebut gagal ditempatkan di orbit pada fase terakhir," ujar Menteri Informasi dan Komunikasi Iran Mohammad-Javad Azari Jahromi, dikutip laman Gulf Times.
Pemerintah Iran sebelumnya telah mengumumkan akan meluncurkan dua satelit buatan sendiri. Satelit itu digunakan untuk keperluan pencitraan dan komunikasi Iran.
Presiden Iran Haasan Rouhani dengan bangga mengumumkan tentang rencana peluncuran satelit itu ketika berkunjung ke Provinsi Golestan. "Baik satelit Payam beserta roket pengangkutnya dibuat oleh generasi muda Iran," ujarnya pada Senin (14/1).
Namun, Amerika Serikat (AS) sempat memprotes rencana Iran meluncurkan satelit ke luar angkasa. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menilai tindakan tersebut menunjukkan bahwa Iran menentang resolusi Dewan Keamanan PBB.
Resolusi itu menyeru Iran agar tidak terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan misil balistik dan senjata nuklir. Iran telah mengonfirmasi bahwa peluncuran satelit itu tidak melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.