REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, siap 100 persen untuk menutup perbatasan AS-Meksiko. Perkataan Trump secara langsung memperingatkan Kongres dan pemerintah Amerika Tengah mengambil tindakan untuk membendung aliran migran ke negaranya.
Penundaan penutupan di beberapa penyebrangan perbatasan meningkat ketika Trump mengerahkan tekanan kepada Demokrat di Kongres untuk menguatkan hukum AS terhadap imigran ilegal. Ia mengancam penundaan ini akan melukai ekonomi AS atas nama perbatasan.
"Ini darurat nasional di perbatasan," kata Trump dilansir Channel News Asia, Rabu (3/4).
Trump mengancam jika Meksiko tidak menghentikan migran yang masuk ke AS, dan jika Kongres tak bertindak, ia akan menutup 100 persen perbatasan. "Tentu itu akan berdampak negatif pada ekonomi. Keamanan lebih penting bagi saya dari pada perdagangan," ujar Trump.
Trump mengatakan, Demokrat telah menghalangi reformasi sebab alasan politik, namun dapat memerbaiki masalah hanya dalam 45 menit. Meski tidak spesifik apa yang dimaksud Trump, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kirstjen Nielsen meminta Kongres untuk memberikan pejabat perbatasan kekuatan memulangkan paksa imigran ilegal Amerika Tengah, termasuk anak-anak yang datang senidrian utnuk kembali ke negara mereka.
Ancaman untuk menutup perbatasan yang menangani perdagangan senilai 612 miliar dolar AS pada tahun 2018 menjadi ancaman perekonomian dan mendapat peringatan dari sekutu presiden. "Menutup perbatasan akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar bagi negara kita, dan saya berharap kita tidak akan melakukan hal semacam itu," kata Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell pada Selasa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
