Rabu 13 Sep 2023 11:17 WIB

PBB: Rute Migrasi AS-Meksiko Paling Mematikan di Dunia

IOM mendokumentasikan 686 kematian dan hilangnya migran di perbatasan pada 2022.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko.
Foto: VOA
Perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perbatasan Amerika Serikat (AS)-Meksiko adalah rute migrasi darat paling mematikan di dunia. Ratusan orang kehilangan nyawa saat mencoba melakukan penyeberangan gurun yang berbahaya.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mendokumentasikan 686 kematian dan hilangnya migran di perbatasan pada tahun lalu. Namun, angka sebenarnya mungkin lebih tinggi karena tidak adanya data, termasuk dari kantor koroner wilayah perbatasan Texas dan badan pencarian dan penyelamatan Meksiko.

Baca Juga

Juru bicara IOM, Paul Dillon, mengatakan bahwa angka yang tercatat mewakili perkiraan terendah yang ada. “Angka-angka yang mengkhawatirkan ini merupakan pengingat akan perlunya tindakan tegas untuk menciptakan jalur migrasi legal yang teratur,” katanya kepada wartawan di Jenewa pada Selasa (12/9/2023).

Wilayah gurun pasir yang luas, ngarai, dan perbukitan yang dipenuhi kaktus merupakan medan yang harus dilalui para migran. Mereka menjadi korban serangan panas di musim panas dan hipotermia di musim dingin. Beberapa mayat tidak pernah ditemukan.

Badan migrasi  Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, hampir separuh kematian yang tercatat tahun lalu terkait dengan penyeberangan Gurun Sonoran dan Chihuahuan. Jumlah kematian dan penghilangan yang didokumentasikan oleh IOM di sepanjang perbatasan mewakili hampir setengah dari 1.457 kasus yang tercatat di seluruh wilayah AS pada tahun lalu.

“Salah satu tren paling memprihatinkan yang dilihat IOM di benua Amerika adalah peningkatan kematian pada jalur migrasi di Karibia,” kata Dillon.

Dillon mengatakan, 350 kematian telah didokumentasikan pada 2022, dibandingkan dengan 245 pada 2021 dan kurang dari 170 kematian yang tercatat pada tahun-tahun sebelumnya. Sebagian besar korban di jalur migrasi Karibia adalah orang-orang dari Republik Dominika, Haiti, dan Kuba.

Darien Gap yang merupakan perbatasan hutan antara Panama dan Kolombia mencatat 141 kematian migran yang terdokumentasi tahun lalu. “Sifat daerah ini yang terpencil dan berbahaya serta adanya kelompok kriminal di sepanjang rute membuat angka tersebut kemungkinan besar tidak mencerminkan jumlah sebenarnya korban jiwa,” kata Dillon.

Panama mengumumkan langkah-langkah baru pada pekan lalu untuk mengekang peningkatan penyeberangan migran melalui Darien Gap. Penyeberangan di area itu mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada tahun ini. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement