Kamis 18 Jul 2019 18:18 WIB

Korban Meninggal Kebakaran Studio Animasi Jepang Meningkat

Sebanyak 23 orang diperkirakan meninggal dalam kebakaran yang diduga sengaja.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nur Aini
Asap kebakaran dari studio animasi di Kyoto, Jepang.
Foto: Kyodo News via AP
Asap kebakaran dari studio animasi di Kyoto, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kebakaran terjadi di studio produksi animasi Kyoto, Jepang, Kamis (18/7) pagi. Pihak berwenang menyatakan 13 orang meninggal dan lebih dari 10 orang lainnya dikhawatirkan turut menjadi korban meninggal. 

Kebakaran itu melukai 36 orang lainnya, beberapa dari mereka kritis. Sebagian besar merupakan pekerja di Kyoto Animation yang dikenal dengan cerita-cerita hebat yang menampilkan perempuan sekolah menengah.

Baca Juga

Polisi perfektur Kyoto dan petugas pemadam kebakaran menyatakan kebakaran itu bermula di gedung tiga lantai, setelah tersangka menyemprotkan cairan pemicu kebakaran.

Petugas pemadam kebakaran Kyoto, Kazuhiro Hayashi, mengatakan, 13 orang dipastikan meninggal di lantai pertama dan dua. Di lantai tiga, lebih dari 10 orang ditemukan tidak responsif. Beberapa dari mereka ditemukan di tangga, mereka tampaknya pingsan saat terengah-engah dan mencoba untuk pergi ke atap.

Hayashi mengatakan, petugas pemadam kebakaran masih mencari di dalam gedung apabila ada orang lain yang tertinggal. Pejabat menyatakan seorang tersangka terluka dan dibawa ke rumah sakit. Polisi kini tengah menyelidiki pria itu atas dugaan pembakaran.

Menurut laporan media Jepang, korban selamat yang melihat penyerang mengatakan dia bukan rekan mereka, dan ia berteriak "(Kamu) mati!" saat ia membuang cairan itu dan menyalakan api. Mereka menyatakan beberapa korban yang selamat terkena cairan itu.

Cuplikan di televisi NHK Jepang menunjukkan asap abu-abu mengepul dari gedung hangus. Rekaman lain menunjukkan jendela pecah.

"Ada ledakan, lalu saya mendengar orang-orang berteriak, beberapa meminta bantuan. Asap hitam membumbung dari jendela di lantai atas, lalu ada seorang pria yang berjuang untuk merangkak keluar dari jendela," ucap seorang saksi perempuan.

Petugas penyelamat mendirikan tenda oranye di luar gedung studio untuk memberikan pertolongan pertama dan merawat yang terluka. Pejabat pemadam kebakaran mengatakan lebih dari 70 orang berada di gedung pada saat kebakaran dan banyak dari mereka berlari keluar.

Adapun Kyoto Animation, lebih dikenal sebagai KyoAni, didirikan pada 1981 sebagai studio animasi dan produksi buku komik dan lagu-lagunya termasuk "Lucky Star","K-On!", dan "Haruhi Suzumiya".

Dengan 23 orang diperkirakan meninggal, kebakaran itu merupakan pembunuhan massal terburuk di Jepang. Hal itu setelah seorang pria menikam dan membunuh 19 orang di sebuah fasilitas tempat tinggal yang dibantu di Tokyo Barat pada 2016.

Kebakaran pada 2001 di distrik hiburan Kabukicho yang padat di Tokyo menewaskan 44 orang dalam kasus pembakaran paling buruk di zaman modern. Polisi tidak pernah mengumumkan penangkapan, meskipun lima orang dihukum karena kelalaian. Pada 2008, sebanyak 16 orang tewas dalam kobaran api di sebuah bioskop di Osaka, dekat Kyoto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement