Ahad 11 Aug 2019 06:02 WIB

Pemerintah Libya Setujui Gencatan Senjata Selama Idul Adha

Perang di Libya menyebabkan lebih dari 105 ribu orang terlantar dan 1000 orang tewas

Tentara menjaga Kota Tripoli, Libya. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Tentara menjaga Kota Tripoli, Libya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Pemerintah Libya yang diakui internasional, yang menghadapi manuver pasukan timur untuk merebut ibu kota, menyetujui usulan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tentang gencatan senjata. Gencatan senjata akan diberlakukan selama libur Idul Adha, menurut satu pernyataan pada Jumat (9/8).

Menurut sumber PBB, belum jelas apakah perang untuk memperebutkan ibu kota Tripoli benar-benar akan berhenti setelah berlangsung selama empat bulan. Perang tersebut menyebabkan lebih dari 105 ribu orang terlantar.

Baca Juga

Misi PBB di Libya (UNSMIL) meminta pemerintah Tripoli dan Tentara Nasional Libya (LNA) yang berbasis di timur agar melakukan gencatan senjata selama libur Idul Adha, yang dimulai sejak Sabtu (10/8) hingga Selasa (13/8).

"Gencatan senjata juga mencakup larangan serangan udara," kata pemerintah yang berbasis di Tripoli dalam satu pernyataan, merujuk alasan kemanusiaan untuk langkah tersebut.

Tidak ada komentar langsung dari LNA, yang sejak April melancarkan serangan tiba-tiba ke Tripoli namun belum berhasil melampaui pinggiran selatan.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement