Jumat 09 Aug 2019 03:16 WIB

Netanyahu Lanjutkan Pembangunan Permukiman di Tepi Barat

Israel berencana membangun 6.000 unit rumah di area C Tepi Barat.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Foto: Ronen Zvulun/Pool Photo via AP
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan meneruskan pembangunan permukiman di wilayah Tepi Barat yang diduduki. Hal itu dia utarakan sesaat setelah adanya aksi penikaman terhadap seorang prajurit Israel oleh warga Palestina.

“Para teroris tercela ini, mereka datang untuk mencabut, kita datang untuk menanam. Mereka datang untuk menghancurkan, kita datang untuk membangun,” kata Netanyahu saat berpidato pada sebuah upacara yang menandai pendirian sebuah lingkungan baru di permukiman Beit El, Kamis (8/8), dikutip laman Haaretz.

Baca Juga

“Kita akan memperdalam akar kita di tanah air kita, di semua bagiannya,” ujar Netanyahu seraya merayakan berdirinya 650 unit rumah di permukiman tersebut.

Pada kesempatan itu, dia pun menyinggung tentang tewasnya seorang prajurit Israel akibat ditikam seorang warga Palestina. “Hari ini salah satu putra terbaik kita telah jatuh, putra dari sebuah keluarga yang telah membuat pengorbanan besar bagi Israel,” ucapnya.

Dua pekan lalu, Kabinet Keamanan Israel telah membahas rencana untuk menyetujui pembangunan 6.000 unit rumah di Area C, Tepi Barat. Netanyahu adalah tokoh yang dilaporkan memprakarsai rencana tersebut.

Sejumlah kandidat dari partai sayap kanan Israel juga telah menandatangani sebuah dokumen yang menyatakan setuju untuk mencaplok 60 persen wilayah Tepi Barat yang diduduki. Israel diketahui akan menghelat pemilu pada September mendatang. 

"Israel adalah rumah nasional untuk orang-orang Yahudi, menjamin hak-hak individu dan kesetaraan di antara semua warga negara, menentang pembentukan negara Palestina serta memberlakukan kedaulatan atas Yudea dan Samaria (Tepi Barat)," kata dokumen itu, seperti dilaporkan Israel's Public Broadcaster, dikutip Middle East Monitor, Selasa (6/8). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement