Senin 02 Sep 2019 15:54 WIB

Aplikasi Viral China Picu Kekhawatiran Pencurian Identitas

Aplikasi China sudah diunduh jutaan kali dalam satu pekan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Aplikasi Ponsel
Foto: pixabay
Ilustrasi Aplikasi Ponsel

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Baru satu pekan diluncurkan aplikasi China yang bernama ZAO sudah diunduh jutaan kali. Tapi aplikasi yang dapat membuat penggunanya mengganti wajah artis, bintang olah raga, atau orang lain dalam sebuah video dengan wajah mereka itu memicu kekhawatiran baru. 

Popularitas ZAO yang tiba-tiba menimbulkan serangan. Beberapa pengguna menyoroti bagaimana teknologi kecerdasan artifisial (IA) membawa ancaman baru terhadap privasi mereka.

Baca Juga

ZAO diunggah di iOS App Store pada Jumat (30/8) lalu dan langsung viral. Menurut sebuah unggahan di media sosial Weibo, server ZAO sempat mengalami kerusakan karena banyaknya orang yang mengunduhnya di waktu yang bersamaan. 

Perusahaan yang mencatat unduhan aplikasi di seluruh dunia, App Annie mencatat sejak 1 September 2019 ZAO menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di China. 

Pengguna melakukan registrasi dengan nomor telepon dan mengunggah foto wajah mereka menggunakan kamera yang ada ditelepon pintar. Lalu mereka dapat memilih video seorang selebriti yang wajahnya ingin diganti dengan wajah mereka dan membagikannya di media sosial. 

Selain selebriti China, banyak selebriti Amerika Serikat yang masuk dalam aplikasi tersebut termasuk Leonardo DiCaprio dan Marilyn Monroe. Seorang mahasiswa Gu Shi mengunduh ZAO setelah melihat temannya menunggah sebuah video di akun WeChat.  

"Saya tidak pernah mencoba menggunakan makeup atau gaya rambut Jepang karena terlalu rumit untuk dilakukan seorang diri, aplikasi ini memberi saya kesempatan untuk mencoba gaya yang sepenuhnya berbeda dari gaya sehari-hari saya," kata Gu Shi di Shanghai, Senin (2/8). 

Beberapa pengguna mengajukan keluhan kebijakan privasi aplikasi yang viral itu dapat membahayakan mereka. Salah satu bagian dalam perjanjian dengan pengguna tercantum ZAO memilik hak intelektual atas foto yang diunggah oleh pengguna. 

Selain itu, tercantum ZAO dapat menggunakan foto pengguna tersebut untuk keperluan pemasaran mereka. Di Weibo, ZAO mengatakan akan mengatasi masalah tersebut. 

"Kami benar-benar memahami kecemasan orang-orang terhadap masalah privasi, kami telah menerima pertanyaan yang Anda kirimkan kepada kami, kami akan memperbaiki area yang belum kami pertimbangkan dan hal itu membutuhkan waktu," kata ZAO. 

ZAO dipublikasikan oleh Momo Inc, sebuah perusahaan aplikasi yang terkenal dengan aplikasi kencan yang lalu berubah menjadi layanan livestreming. Perusahaan itu tercatat di New York Stock Exchange pada 2014. Momo belum menanggapi permintaan komentar. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement