Sabtu 07 Sep 2019 08:43 WIB

Titik Panas di Indonesia dan Asia Tenggara Meningkat

BMKG telah mengidentifikasi setidaknya terdapat 3.649 titik panas di Asia Tenggara.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Pekanbaru memperlihatkan peta sebaran titik panas dari satelit Terra Aqua di Kantor BMKG Pekanbaru, Riau, Kamis (22/8/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
[ilustrasi] Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Pekanbaru memperlihatkan peta sebaran titik panas dari satelit Terra Aqua di Kantor BMKG Pekanbaru, Riau, Kamis (22/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta kepada masyarakat untuk terus mewaspadai sebaran asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang meningkat dan meluas di wilayah Indonesia khususnya Sumatra dan Kalimantan. Tak hanya Indonesia, titik panas (hotspot) juga terpantau di Asia Tenggara.

Menurut Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana, citra Satelit Terra, Aqua, Suomi-NPP, NOAA-20, dan Satelit Himawari-8 (JMA) selama 10 hari terakhir (27 Agustus  – 5 September 2019) BMKG telah mengidentifikasi setidaknya terdapat 3.649 titik panas dengan kategori tingkat kepercayaan tinggi di seluruh wilayah Asia Tenggara. "Hasil monitoring BMKG, terdapat juga jumlah titik panas di berbagai wilayah Asia Tenggara dengan tren naik," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (7/9).

Ia menyebutkan, terpantau mulai 27 Agustus 2019 sebanyak 95 titik naik menjadi 266 titik pada 30 Agustus 2019. Kemudian kembali meningkat menjadi 381 titik pada 1 September 2019 dan terus naik menjadi 787 titik pada 4 September 2019. 

"Lokasi dari titik panas tersebut diantaranya berada di wilayah Indonesia yaitu Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan, juga terdeteksi di Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Vietnam, dan Timor Leste," katanya.

Berdasarkan pantauan kondisi atmosfer terkini, ia menyebut kondisi massa udara diatas wilayah Indonesia masih relatif kering sehingga menyebabkan berkurangnya potensi hujan di wilayah yang dilewati.  Kendati demikian, ia menyebutkan beberapa wilayah di Indonesia yang dalam sepekan kedepan diprakirakan akan mengalami hujan sedang-lebat antara lain Aceh, Sumatra Utara, Riau bagian Utara, Kalimantan Utara, dan Papua.

"Diimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kemudahan kebakaran hutan dan lahan, dan di satu sisi tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir di wilayah yg berpotensi hujan lebat," katanya.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, ia menyebutkan BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui http://www.bmkg.go.id, follow @infobmkg; atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement