REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA -- Mantan presiden AS Jimmy Carter dirawat di rumah sakit Atlanta, Senin (11/11). Ia dirawat untuk prosedur meringankan tekanan otak dari pendarahan akibat jatuh baru-baru ini.
Carter (95 tahun), presiden tertua di negara itu, dirawat di Rumah Sakit Universitas Emory tiga pekan setelah menderita patah tulang panggul kecil akibat terjatuh di rumahnya di Plains, Georgia. Dia meninggalkan rumah sakit beberapa hari setelah kecelakaan itu.
Musim gugur sebelumnya, pada Oktober lalu, diperlukan jahitan di wajah Carter, tetapi ia kembali bekerja segera pada proyek pembangunan rumah untuk kelompok nirlaba Hunian untuk Kemanusiaan (Habitat for Humanity). Pada Mei, mantan presiden Demokrat itu mengalami patah pinggulnya, juga di rumah, sehingga ia harus menjalani operasi.
Dia dirawat di rumah sakit sebentar pada 2017 karena dehidrasi dan didiagnosis menderita kanker kulit pada 2015. Tidak ada informasi segera tentang keadaan yang mengarah ke rawat inap terbarunya.
Carter Center dalam pernyataannya menyebut prosedur untuk meredakan tekanan pada otaknya dijadwalkan pada Selasa pagi. Lembaga itu menambahkan Carter beristirahat dengan nyaman dan istrinya, Rosalynn (92), ada bersamanya.
Carter, seorang mantan petani kacang dan gubernur Georgia, mengalahkan presiden Republik Gerald Ford pada 1976 untuk menjadi presiden ke-39 negara itu. Ia menjalani masa jabatan empat tahun tunggal di Gedung Putih.
Masa kepresidenannya dibayangi oleh resesi ekonomi, krisis energi dan pengambilan sandera AS oleh Iran, tetapi dia juga memainkan peran utama dalam menengahi Perjanjian Camp David yang mengarah pada perjanjian damai Mesir-Israel.
Dia kalah dalam pemilihan kedua tahun 1980 dari kandidat Partai Republik Ronald Reagan.
Setelah meninggalkan kantor pada tahun 1981, Carter kemudian menjadi pekerja internasional dan kemanusiaan yang terkenal. Dia meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2002 atas upayanya untuk menemukan solusi damai untuk konflik internasional, memajukan demokrasi dan hak asasi manusia dan mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial.
Dia dan istrinya mendirikan Carter Center pada tahun 1982 untuk melanjutkan pekerjaan internasional dan kemanusiaan mereka.
Carter telah hidup lebih lama setelah meninggalkan Gedung Putih dibandingkan dengan mantan presiden mana pun dalam sejarah AS.