Kamis 05 Dec 2019 14:20 WIB

AS-Sudan Mulai Bertukar Duta Besar Setelah 23 Tahun

AS-Sudan berencana bertukar duta besar kembali setelah kosong 23 tahun

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
AS-Sudan berencana bertukar duta besar kembali setelah kosong 23 tahun. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/MARWAN ALI
AS-Sudan berencana bertukar duta besar kembali setelah kosong 23 tahun. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) dan Sudan berencana memulai lagi pertukaran duta besar setelah kosong selama 23 tahun. Demikian kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo melalui pernyataan pada Rabu (4/12).

Rencana itu menjadi sinyal terbaru menghangatnya hubungan kedua negara.Hubungan antara Washington dan Khartoum membaik sejak penggulingan Presiden Omar al-Bashir pada April lalu dan pembentukan pemerintah transisi sipil pada Agustus.

Baca Juga

Pengumuman pertukaran duta besar itu muncul saat Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok untuk pertama kalinya melakukan lawatan ke Washington pada Rabu. "Keputusan ini menjadi salah satu langkah maju yang berarti dalam memperkuat hubungan bilateral AS - Sudan. Terutama karena pemerintah transisi yang dipimpin sipil berupaya mewujudkan reformasi besar-besaran di bawah perjanjian politik dan deklarasi konsitusional pada 17 Agustus 2019," kata Pompeo memuji Hamdok.

Washington dan Khartoum terlibat perselisihan selama beberapa dekade. Pemerintah AS menambahkan Sudan ke dalam daftar negara pendukung terorisme pada 1993. AS menduga pemerintah Bashir mendukung kelompok teroris. Dugaan itu yang membuat Sudan secara teknis tidak memenuhi syarat untuk keringanan utang dan keuangan dari IMF dan Bank Dunia.

Bulan lalu pejabat senior Departemen Luar Negeri AS menyebutkan Washington mungkin akan menghapus Sudan dari daftar tersebut dan bahwa kedua negara itu kini tidak lagi bermusuhan. Kongres perlu menyetujui penghapusan semacam itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement