Senin 06 Jan 2020 09:07 WIB

Tiga Orang Warga AS Terbunuh dalam Serangan Al-Shabaab

Tiga warga AS terbunuh dalam serangan kelompok bersenjata Al-Shabaab di Kenya

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Kelompok Al Shabaab. Tiga warga AS terbunuh dalam serangan kelompok bersenjata Al-Shabaab di Kenya. Ilustrasi.
Foto: somaaljecel.com
Kelompok Al Shabaab. Tiga warga AS terbunuh dalam serangan kelompok bersenjata Al-Shabaab di Kenya. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Tiga warga Amerika Serikat (AS) terbunuh dalam serangan kelompok bersenjata Al-Shabaab di pangkalan militer di Kenya yang digunakan pasukan AS dan Kenya. Satu dari tiga orang itu tentara dan dua lainnya kontraktor.

Komando militer Afrika mengonfirmasi kematian itu. Mereka juga mengatakan dua orang warga AS yang bekerja di Departemen Pertahanan AS terluka dalam serangan di Pangkalan Udara Manda Bay di Kabupaten Lamu, yang berdekatan dengan perbatasan Somalia.

Baca Juga

"Warga Amerika yang terluka saat ini dalam kondisi stabil dan dievakuasi," kata komando Afrika (AFRICOM) dalam pernyataan mereka, Senin (6/1).

Serangan ini terjadi saat Washington menghadapi krisis lainnya. Pentagon harus menghadapi cepatnya eskalasi ketegangan dengan Iran setelah drone AS membunuh Jenderal Qasem Soleimani.

Serangan yang dilakukan Al-Shabaab, kelompok bersenjata yang sudah dua dekade ingin menggulingkan pemerintahan Somalia dan memberlakukan hukum Islam yang ketat, dimulai pada pagi hari. Saksi mata dan sumber militer menuturkan baku tembak terjadi selama empat jam.

Laporan kepolisian Kenya mengatakan kelompok itu menghancurkan dua pesawat, dua helikopter AS, dan beberapa kendaraan militer AS. Militer Kenya mengatakan lima orang anggota kelompok teroris tewas dalam serangan tersebut. Tidak ada laporan korban tewas dari pihak Kenya.

Dalam pernyataannya, Al-Shabaab mengaku mereka menghancurkan tujuh pesawat dan tiga kendaraan militer. Mereka juga mempublikasikan gambar seorang laki-laki bertopeng memegang senjata berdiri di sebelah pesawat yang terbakar.

AFRICOM mengatakan kurang dari 150 personel militer AS ada di pangkalan yang diserang. Di sana mereka memberikan pelatihan dan dukungan kontraterorisme pada pasukan Afrika Timur.

"Bersama dengan mitra Afrika dan internasional kami, kami akan mengejar siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini," ini kata Jendral Tentara AS Stephen Townsend yang memimpin Komando Afrika.

Juru bicara militer Kenya Kolonel Paul Njuguna mengatakan pangkalan sudah aman. Njuguna menambahkan upaya kelompok bersenjata memasuki pangkalan berhasil dihadang.

"Kegagalan upaya penerobosan menimbulkan kebakaran yang berdampak pada beberapa tangki bahan bakar yang terletak di landasan pacu, kebakaran sudah dikendalikan," kata Njuguna.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement