Kamis 09 Jan 2020 00:33 WIB

Iran tak akan Kirim Black Box Ukraine Airlines ke Boeing

Pemerintah Iran tidak akan memberikan 'black box' ke pihak Boeing.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Warga berkerumun di antara puing pesawat Ukraina yang jatuh di Shahedshahr, barat daya ibu kota Teheran, Iran, Rabu (8/1). Pesawat itu membawa 176 penumpang yang jatuh tak lama setelah lepas landas.
Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
Warga berkerumun di antara puing pesawat Ukraina yang jatuh di Shahedshahr, barat daya ibu kota Teheran, Iran, Rabu (8/1). Pesawat itu membawa 176 penumpang yang jatuh tak lama setelah lepas landas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Iran tidak akan memberikan kotak hitam pesawat Ukraina yang jatuh kepada pembuat pesawat Boeing. Hal itu disampaikan oleh kepala organisasi penerbangan sipil Teheran Ali Abedzadeh.

Namun seperti dilaporkan Reuters, Rabu (8/1) Iran tidak memberikan keterangan yang jelas kemana kotak hitam dari pesawat Ukraina International Airlines Boeing 737 akan dikirim untuk dianalisa. Pesawat Ukraina International Airlines Boeing 737 jatuh dan terbakar tak lama setelah lepas landas dari Teheran pada Rabu pagi waktu setempat.

Baca Juga

Insiden ini menewaskan semua penumpang sebanyak 176 orang. Puing-puing dan bagian-bagian yang membara dari Boeing 737 bertebaran di sebuah lapangan di barat daya ibukota Iran ketika petugas penyelamat datang untuk mengidentifikasi mayat.

Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko mengatakan, korban terdiri dari 82 orang Iran, 63 Kanada, 11 Ukraina, 10 Swedia, tiga Jerman dan tiga warga Inggris.

Kedutaan Ukraina di Iran belum mengungkap penyebab kecelakaan secara pasti. Namun seorang pejabat kedutaan Ukraina di Iran mengatakan, pihaknya telah meminta Iran untuk membatalkan pernyataan yang menyalahkan kecelakaan itu pada kegagalan mesin.

TV Iran mengatakan kecelakaan itu disebabkan oleh masalah teknis yang tidak ditentukan, dan media Iran mengutip seorang pejabat penerbangan setempat yang mengatakan pilot tidak menyatakan keadaan darurat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement