REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI - -Dalam perhitungan sementara stasiun televisi Taiwan menunjukkan Presiden Tsai Ing-wen unggul dalam pemilihan presiden. Ia mendapatkan suara lebih banyak dari rivalnya Han Kuo-yu dari Nationalist Party.
Pada Sabtu (11/1), pendukung masing-masing kandidat presiden berkumpul di Taipei dan Kaohsiung, kota tempat Han menjabat sebagai wali kota. Mereka menunggu dengan cemas hasil perhitungan suara.
Suasana di markas Democratic Progressive Party yang diketuai Tsai meriah. Para pendukung bersorak ketika perhitungan suara diperbaharui.
Taiwan sudah membangun diidentitas mereka sendiri terlepas dari China selama perang saudara tahun 1949. Tapi tidak pernah mendeklarasikan kemerdekaan resmi.
Beijing masih mengklaim Taiwan sebagai daerah kedaulatan mereka. Mereka mengancam akan menggunakan paksaan untuk merebut kembali pulau berpopulasi 23 juta itu jika diperlukan.
Han memilih di Kaohsiung, tempat ia menjabat sebagai walikota. Ada kandidat ketiga yakni James Soong tapi ia tidak memiliki peluang untuk menang.
"Saya berharap semua warga dapat keluar dan memilih, Anda harus menjalankan hak Anda untuk membuat demokrasi lebih kuat lagi di Taiwan," kata Tsai usai mencoblos.
Bagi banyak warga Taiwan, unjuk rasa antipemerintah di Hong Kong yang berlangsung selama berbulan-bulan telah menunjukkan kontradiksi antara pemerintahan mereka yang demokratis dan pemerintah otoriter di Cina Daratan. Tsai memainkan peran pemilihan ini menjadi kesempatan melindungi demokrasi Taiwan.
"Mari beritahu dunia dengan suara kami, Taiwan ingin mempertahankan kedaulatan, ingin menjaga demokrasi dan ingin terus reformasi," kata Tsai pada Jumat malam.