Jumat 24 Jan 2020 11:54 WIB

Kala Presiden Prancis Macron Naik Pitam pada Polisi Israel

Presiden Prancis Jacques Chirac juga pernah marah pada polisi Israel di Yerusalem.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Kala Presiden Prancis Macron Naik Pitam pada Polisi Israel. Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah) mengunjungi komplek Masjid al-Aqsha di Yerusalem, Rabu (22/1).
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Kala Presiden Prancis Macron Naik Pitam pada Polisi Israel. Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah) mengunjungi komplek Masjid al-Aqsha di Yerusalem, Rabu (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi gereja bersejarah di Yerusalem, St. Anne. Kunjungannya tersebut dilakukan jelang peringatan Holocaust, yakni genosida Yahudi Eropa oleh Nazi Jerman, Kamis (23/1) waktu setempat.

Macron kemudian terekam berteriak kepada keamanan Israel karena berdesakan menerobos masuk gereja. Dia marah memerintahkan salah satu dari pihak keamanan meninggalkan tempat itu.

Baca Juga

"Pergi ke luar!" teriak Macron ketika dia dan rombongannya dikelilingi pasukan keamanan di dalam gereja era Perang Salib itu, Jumat (24/1).

Macron mengatakan dia dan jajarannya mengetahui persis aturan yang berlaku di sana. "Saya tidak suka apa yang Anda lakukan di depan saya. Keluar," ujar Macron sambil menunjuk ke arah salah satu penjaga.

Rekaman yang tersebar di media menunjukkan Macron diseret di tengah lingkaran yang ramai di antara jajarannya dan keamanan Israel di bawah gapura yang mengarah ke gereja. Macron kemudian menghentikan dorongan itu dan mulai berteriak.

"Pergi ke luar, maaf Anda tahu aturannya, Tidak ada yang harus memprovokasi siapa pun," katanya. 

Berbicara setelah insiden itu, Macron mengatakan semuanya baik-baik saja. Dia pun berjabat tangan dengan para pejabat keamanan Israel. Polisi Israel menjelaskan ada diskusi antara pihak keamanan Israel dan pihak keamanan Prancis tentang kunjungan Presiden ke gereja.

"Ketika Presiden dan delegasi menyelesaikan kunjungan itu, dia meminta maaf tentang insiden itu dan berjabatan tangan dengan petugas keamanan," kata satu pernyataan polisi.

 

Gereja St Anne di Kota Tua Yerusalem telah menjadi milik pemerintah Prancis sejak diberikan oleh Ottoman kepada kaisar Prancis Napoleon III pada 1856. Prancis memandangnya sebagai provokasi ketika polisi Israel memasuki kompleks gereja yang terbuat dari batu itu. Israel mencaplok dan menganeksasi Yerusalem dalam perang 1967.

Pada 1996, presiden Prancis saat itu Jacques Chirac kehilangan kesabaran dengan agen keamanan Israel di gereja yang sama. Dia mengatakan kepada salah satu dari mereka bahwa perlakuan mereka adalah provokasi. Ia mengancam akan kembali ke pesawatnya. Chirac menolak memasuki St Anne sampai keamanan Israel meninggalkan situs itu.

Macron adalah satu dari belasan pemimpin dunia yang menghadiri Forum Holocaust Dunia di pusat peringatan Holocaust Yad Vashem di Yerusalem. Holocaust memperingati 75 tahun pembebasan kamp kematian Auschwitz.

Kepala negara berusia 42 tahun itu menilai kunjungannya ke St Anne sebagai perhentian simbolis yang menggarisbawahi pengaruh historis Prancis di kawasan itu. Sebelum menuju ke gereja, Macron berjalan melalui Kota Tua Yerusalem, berhenti di Gereja Makam Suci.

Dia kemudian mengunjungi Suaka Suci Muslim Masjid al-Aqsha. Dia juga berdoa di Tembok Barat Yudaisme, menyentuh batu-batu kuno.

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement