Rabu 10 Jun 2020 09:30 WIB

Lima Jenderal Militer AS yang Berani Lawan Trump

Mattis menyebut Trump sebagai presiden yang tak ingin satukan rakyat AS.

Presiden Donald Trump sempat mengusulkan suntikan disinfektan untuk membunuh virus corona jenis baru.
Foto:

5.  Colin Powell

Mantan menteri luar negeri Colin Powell termasuk yang menentang Trump. Meski dari Partai Republik, jenderal purnawirawan AS ini justru menyatakan dukungannya kepada mantan wakil presiden Demokrat AS Joe Biden dalam pemilihan presiden pada November 2020 mendatang.

Powell bergabung dengan sejumlah tokoh Partai Republik mengkritik Presiden AS Donald Trump. Menurut Powell, perilaku Donald Trump membahayakan demokrasi dan Trump telah hanyut dari konstitusi AS serta berbohong tentang banyak hal.

“Dan itu berbahaya bagi demokrasi kita, berbahaya bagi negara kita. Dan saya pikir apa yang kita lihat sekarang, gerakan protes paling masif yang pernah saya lihat dalam hidup saya, saya pikir menyarankan negara semakin bijak dalam hal ini dan kami tidak akan tahan lagi," ujar Powell kepada CNN dikutip The Guardian, Ahad.

"Saya tidak bisa mendukung Presiden Trump tahun ini," kata Powell, yang tidak memilih presiden Republik pada 2016. Saat ditanya apakah dia akan memilih Biden. "Saya akan memilih dia," lanjut dia.

Powell memimpin militer AS selama Perang Teluk 1991 di Irak di bawah mantan Presiden Republik George HW Bush. Kemudian Trump menanggapinya lewat cicitan di Twitter dan menyebut Powell ialah seseorang yang bersifat kaku.

Trump kemudian menuduhnya lemah dan mengeklaim jenderal pensiunan itu memberikan segalanya kepada semua orang, sangat buruk bagi AS.

Powell adalah mantan perwira tinggi militer terbaru yang menegur Trump setelah protes besar-besaran untuk memerangi ketidakadilan rasial yang dipicu oleh kematian seorang pria kulit hitam tak bersenjata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement