REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mendesak seluruh negara di dunia menekan Partai Komunsi Cina (PKC). Hal ini diungkapkan oleh Pompeo setelah melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, pada Selasa (21/7) lalu.
Pompeo menyalahkan Partai Komunis atas pandemi virus Corona yang telah menyebar ke seluruh dunia. Pompeo mengatakan, semestinya penyebaran virus itu dapat dicegah sehingga tidak menimbulkan bencana global.
"Daripada membantu dunia, Sekretaris Jenderal (Partai Komunis) Xi (Jinping) telah menunjukkan dua wajah partai," ujar Pompeo dalam konferensi pers, dilansir Sky News, Kamis (23/7).
Pompeo juga mengatakan bahwa PKC telah menghancurkan kebebasan Hong Kong dan menindas negara tetangga China dengan mengklaim pulau-pulau di Laut China Selatan. Pompeo juga mengapresiasi pemerintah Inggris karena telah menghapus perangkat jaringan 5G yang dibangun oleh Huawei. Pompeo mengatakan, setiap negara harus waspada terhadap China.
"Kami pikir, seluruh dunia perlu bekerja sama untuk memastikan setiap negara, termasuk China dapat berperilaku dengan cara yang sesuai dan konsistem dengan tatanan internasional, dalam sistem internasional," ujar Pompeo.
"Kami ingin setiap negara bekerja sama untuk melawan upaya Partai Komunis China di setiap dimensi. Kami berharap kami dapat membangun koalisi untuk secara kolektif menunjukkan kepada PKC itu bukan kepentingan terbaik mereka untuk terlibat dalam perilaku semacam ini," kata Pompeo melanjutkan.
Pompeo juga menyoroti PKC yang diduga mengarahkan perusahaan milik negara untuk mencuri kekayaan intelektual dari perusahaan AS.
Sementara itu, Raab mengatakan, dirinya dan Pompeo telah mendiskusikan keprihatinan serius tentang situasi di Hong Kong. Mereka akan mengangkat masalah mengenai China di tingkat negara-negara G7.