Rabu 19 Aug 2020 09:17 WIB

Turki Kirimkan Bantuan Covid-19 ke Venezuela

Hingga Senin (17/8) Venezuela sudah melaporkan 34.802 kasus.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang dokter berdiri di kejauhan sambil memeriksa detak jantung, tekanan darah, dan oksigenasi darah dari pasien COVID-19 muda tanpa gejala di sebuah hotel di Caracas, Venezuela, Jumat, 24 Juli
Foto: AP/Ariana Cubillos
Seorang dokter berdiri di kejauhan sambil memeriksa detak jantung, tekanan darah, dan oksigenasi darah dari pasien COVID-19 muda tanpa gejala di sebuah hotel di Caracas, Venezuela, Jumat, 24 Juli

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Turki mengirimkan peralatan medis ke Venezuela untuk membantu negara Amerika Latin itu menanggulangi pandemi virus corona. Di saat yang bersamaan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengunjungi pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Turki telah menjadi salah satu pendukung utama Maduro yang Amerika Serikat (AS) coba gulingkan dengan sanksi-sanksi di sektor perminyakan yang sangat signifikan bagi Venezuela. Di bawah pemerintahan Maduro, negara yang sebelumnya sejahtera itu mengalami krisis ekonomi berkepanjangan.

Baca Juga

"Tidak ada sanksi, atau pun blokade atau situasi jenis apa pun yang akan mencegah kami memperdalam hubungan ekonomi dan perdagangan kami," kata Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza usai bertemu Cavusoglu, Rabu (19/8).

Beberapa tahun terakhir ketegangan antara Caracas dan Washington semakin memburuk. Sementara Turki memperkuat hubungan ekonomi dengan Venezuela. Mereka mengekspor produk-produk ke program distribusi makanan pemerintah dan membeli emas negara Amerika Latin itu.

Dalam kunjungan Cavusoglu juga bertemu dengan Maduro dan Wakil Presiden Delcy Rodriguez. Ia mengatakan pesawat yang ditumpangi juga membawa peralatan medis termasuk alat untuk rapid test Covid-19.

Hingga Senin (17/8), Venezuela sudah melaporkan 34.802 kasus. Di Bawah negara-negara Amerika Latin lainnya sebab beberapa pekan terakhir hasil tes positif meningkat drastis.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement