Jumat 28 Aug 2020 17:57 WIB

Trump: AS akan Miliki Vaksin Aman dan Efektif Akhir Tahun

Trump akan menggunakan kejeniusan ilmiah AS untuk menghasilkan vaksin.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Donald Trump berbicara dari Halaman Selatan Gedung Putih pada hari keempat Konvensi Nasional Partai Republik, Kamis, 27 Agustus 2020, di Washington.
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Donald Trump berbicara dari Halaman Selatan Gedung Putih pada hari keempat Konvensi Nasional Partai Republik, Kamis, 27 Agustus 2020, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan negaranya akan memiliki vaksin Covid-19 yang aman dan efektif akhir tahun ini. Dengan vaksin tersebut, dia yakin AS dapat "menghancurkan" pandemi virus Corona.

"Kita sedang menyusun kejeniusan ilmiah Amerika untuk menghasilkan vaksin dalam waktu singkat. Kita akan memiliki vaksin yang aman dan efektif tahun ini dan bersama-sama kita akan menghancurkan virus," kata Trump saat berpidato dalam acara Konvensi Nasional Partai Republik pada Kamis (27/8).

Baca Juga

Pada kesempatan itu, Trump pun sempat melayangkan retorika provokatif. Dia menyebut ratusan ribu warga AS akan meninggal jika lawannya dari Partai Demokrat, yakni Joe Biden, memenangkan pemilu dan menjabat sebagai presiden selama pandemi.

Selama kampanye, Biden kerap menyoroti cara pemerintahan Trump menghadapi pandemi Covid-19. Menurut Biden, Trump telah gagal menangani wabah virus korona. Hal itu menjadi salah satu penyebab mengapa jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 di AS menjadi yang tertinggi di dunia.

Pada 2018, pemerintahan Trump memutuskan membubarkan direktorat Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih yang bertugas mempersiapkan negara menghadapi pandemi. Beberapa mantan pejabat pemerintahan Barack Obama mengatakan Trump dapat bertindak lebih cepat untuk menghentikan penyebaran virus korona seandainya direktorat yang dibubarkannya masih utuh.

Sejauh ini AS memiliki 5,88 juta kasus Covid-19. Jumlah korban meninggal akibat virus telah melampaui 181 ribu jiwa.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement