Rabu 09 Sep 2020 15:55 WIB

Kebakaran Landa Kamp Pengungsi Terbesar Yunani

Kebakaran menyebabkan lebih dari 12 ribu migran membutuhkan perlindungan darurat

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Kebakaran kamp pengungsi Moria di Pulau Lesbos, Yunani. Ilustrasi.
Foto: InTime News via AP
Kebakaran kamp pengungsi Moria di Pulau Lesbos, Yunani. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA - Kebakaran melanda kamp pengungsi terbesar di Yunani yang telah mengalami lockdown atau karantina wilayah untuk mengekang penyebaran Covid-19. Kebakaran menyebabkan lebih dari 12 ribu migran membutuhkan perlindungan darurat di Pulau Lesbos, Rabu (9/9).

Dalam pemandangan dramatis pada Selasa (8/9) malam, para migran di kamp pengungsi Moria melarikan diri dari kebakaran yang terjadi di banyak titik. Kobaran api juga memusnahkan sebagian besar kamp dan perkebunan zaitun di sekitar bukit. Setelah kebakaran, demonstrasi juga pecah yang melibatkan migran, polisi anti huru hara, dan petugas pemadam kebakaran.

Baca Juga

"Ini malam yang sangat sulit," kata juru bicara pemerintah Stelios Petsas. Pemerintah mengatakan keadaan darurat akan diumumkan Rabu malam di pulau itu.

Sekitar 12.500 orang tinggal di kamp Moria dan daerah sekitarnya, di mana pembatasan tambahan telah diberlakukan selama sepekan terakhir setelah seorang penduduk Somalia dinyatakan positif mengidap virus corona. Tidak ada laporan korban luka akibat kebakaran itu.

Penyebab kebakaran masih belum jelas. Polisi juga tidak mengonfirmasi laporan lokal bahwa api sengaja dibuat sebagai protes atas tindakan lockdown, meski mengatakan petugas pemadam kebakaran telah menemui perlawanan dari beberapa penduduk kamp.

Juru bicara pemerintah Petsas menyatakan penyebab kebakan kemungkinan besar disengaja oleh pembakaran. Sebelum fajar, polisi anti huru hara mengatur penjagaan di sepanjang jalan raya dekat kamp untuk membatasi pergerakan para migran.

Otoritas kesehatan pada Selasa mengatakan 35 orang di kamp telah dipastikan terinfeksi virus sejauh ini setelah pengujian besar diperintahkan di fasilitas yang penuh sesak itu. Mereka yang infeksi sedang diisolasi di situs terpisah yang tidak terpengaruh oleh api.

Lesbos adalah titik penyeberangan tersibuk di Eropa pada 2015-2016 untuk migrasi ilegal selama perpindahan besar-besaran pengungsi ke barat. Banyak yang melarikan diri dari perang di Suriah dan Irak dan melakukan perjalanan melalui Turki. Setelah gelombang migrasi itu, Yunani mendirikan kamp-kamp di Lesbos dan empat pulau lainnya, membantu pendanaan Uni Eropa, dan baru-baru ini juga mendirikan jaringan kamp-kamp di daratan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement