REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Bentrokan di wilayah Nagorno-Karabakh antara Armenia dan Azerbaijan kembali terjadi dan menjadi yang terberat pada Ahad (27/9). Kemungkinan bentrokan lanjutan antara kedua militer pun akan terjadi kembali.
Konflik yang lahir kembali ini menjadi kekhawatiran global, meski kedua negara bukan wilayah yang memiliki angkatan senjata besar. Menurut Global Fire Power, kekuatan militer Armenia menempati posisi ke-111 dan Azerbaijan menepati posisi 64 dari 138 negara.
Armed Forces yang mengutip berbagai sumber melaporkan kekuatan militer Azerbaijan lebih tinggi karena memang mengeluarkan anggaran lebih besar dengan 2,73 miliar dolar AS, sedangkan Armenia hanya 500 juta dolar AS. Azerbaijan memiliki Angkatan Darat, Angkatan Laut, Udara, Angkatan Pertahanan Udara, Pengawal Nasional Azerbaijan, dan Pasukan Dalam Negeri Azerbaijan. Armenia memiliki Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Pertahanan Udara, Pasukan Bela Diri Nagorno-Karabakh (NKSDF).
Sedangkan dari kekuatan personel, Baku memiliki personel aktif sebanyak 66.940, personel cadangan 300 ribu, dan warga yang bisa diterjunkan untuk militer sebanyak tiga juta orang. Yerevan dalam kategori yang sama memiliki 45 ribu, 210 ribu, dan 210 ribu orang.
Baku mewajibkan warga berusia 18-35 tahun untuk melakukan dinas militer. Lulusan universitas wajib ikut wajib militer itu selama 18 atau 12 bulan. Mereka yang berusia 17 tahun juga punya pilihan untuk ikut untuk layanan sukarela. Selain itu warga berusia 17 tahunsudah dapat dipertimbangkan untuk masuk sekolah militer kadet.
Yerevan menerima warga berusia 18-27 tahun untuk sukarela atau wajib dalam dinas wajib militer dua tahun. Sedangkan anak usia 17 tahun berhak menjadi taruna di perguruan tinggi militer, di mana mereka diklasifikasikan sebagai personel militer.
Namun melihat jumlah penduduk dan luas wilayah, Azerbaijan wajar lebih unggul dari Armenia. Azerbaijan memiliki luas wilayah 86.600 kilometer persegi dengan jumlah populasi 9.713.500 jiwa. Bandingkan dengan luas Armenia 29.743 kilometer persegi dengan 2.998.600 jiwa.
Terlebih lagi, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev juga telah secara jelas menekankan fokus pemerintahan yang terus meningkatkan kekuatan militer mereka. "Baik militer maupun rakyat Azerbaijan mengetahui hal ini. Saya selalu mengatakan bahwa kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk tentara kami," katanya pada Ahad.
Aliyev menyatakan negara itu telah menciptakan tentara yang kuat dan berkemauan keras. "Semua angkatan bersenjata kami memenuhi standar modern dan menjalankan misi tempur dengan martabat, hati nurani dan keberanian," katanya dikutip dari Trend.
Azerbaijan dilaporkan memiliki armada di darat 665 tank, 1.637 kendaraan tempur lapis baja, 740 artileri, 237 artileri gerak sendiri, dan 196 roket artileri. Kendaraan tempur lapis baja termasuk kendaraan tempur infanteri, penghancur tank, pengangkut personel lapis baja, kendaraan pelindung penyergapan tahan ranjau (MRAP), serta kendaraan amfibi dan pengintai.
Untuk menjaga wilayah udara, mereka punya pesawat udara sebanyak 127 unit, pesawat tempur sebanyak lima, pesawat multiguna 13, pesawat serang 11, dan helikopter 75 buah. Kendaraan di laut terdiri dari 31 perahu, satu unit perahu serang, dan empat kapal seram.
Armenia memiliki armada di darat meliputi 529 tank, 1.000 kendaraan tempur lapis baja, 293 artileri, 38 artileri gerak sendiri, dan 105 roket artileri. Total pesawat udara yang dimiliki 65 unit, pesawat serang 13, dan helikopter 42 buah. Total pesawat ini merupakan jumlah semua pesawat militer dan helikopter, termasuk pelatihan dan pesawat kargo, serta tidak termasuk drone.