Sabtu 07 Nov 2020 15:53 WIB

Jika Biden Menang, Israel Tetap Untung dan Iran Terancam?

Kecenderungan elite Israel lebih mendukung Donald Trump

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Israel akan melakukan pendekatan intenral jika calon presiden dari Partai Demokrat, mantan wakil Presiden Joe Biden dinyatakan menang.
Foto:

 

 

 

Trump adalah pepatah nyata akan hadiah yang terus diberi, sementara Netanyahu sangat menyukai hadiah. Netanyahu kecanduan akan pengaruh yang dia pegang di Gedung Putih dan akan kesulitan menghentikan penggunaan obat bius yang memabukkan ini.

 

Ketika Trump mengejutkan dunia dengan terpilih pada 2016, Netanyahu menunjukkan kegirangannya. Para diplomat profesional Israel mencoba memahami apa yang membuat presiden baru ini membawa warna baru, banyak yang menebak hal ini berkaitan dengan janji kebijakan.

 

"Itu adalah misteri. Kami tidak tahu siapa yang akan Trump bawa dan dia telah mengabaikan sebagian besar profesional Washington serta pihak Republik, karena orang-orang ini telah menandatangani petisi untuk melawannya," kata seorang mantan diplomat tinggi Israel tanpa menyebut nama.

 

Bahkan setelah para pejabat Israel mulai membiasakan diri dengan jabatan puncak Gedung Putih dan Dewan Keamanan Nasional, sosok tersebut sering kali berumur pendek.

Lingkaran dalam sang presiden sering kali menyerupai ajang kuda poni, dimana semua orang yang berada di posisi tinggi kerap dihempas dan sangat sedikit yang berhasil bertahan. Para pejabat di Yerusalem menyaksikan hal ini dengan perasaan campur aduk, antara keputusasaan dan ketidakpercayaan.

 

Biden justru sebaliknya. Seorang politik senior di Yerusalem menyebut dengan sosok ini, kondisi akan kembali saat masa pembentukan Clinton-Obama.

 

photo
Suasana Gedung Putih (EPA-EFE/JIM LO SCALZO)

"Orang ini kami kenal, yang muncul melalui sistem dan bekerja selama bertahun-tahun di Senat, Gedung Putih, Departemen Luar Negeri, Dewan Keamanan Nasional. Kami tahu bagaimana cara bekerja orang-orang ini. Bisa ditebak, familiar. Benar-benar perasaan yang berbeda. Bukan lagi pengacara dan orang-orang Wall Street. Sekarang kita akan mengalami kembalinya kemapanan politik Amerika yang tidak selalu sejalan dengan kelemahan kita, tetapi sangat cocok dengan sistem Israel," kata seorang politik senior di Yerusalem yang namanya tidak ingin disebut ini. 

 

Jika Biden terpilih, Netanyahu masih bisa berterima kasih atas keberuntungan yang menyelamatkannya dari "gelombang biru" dan meninggalkan Senat di tangan Partai Republik.

 

"Selama Senat adalah Republikan, Netanyahu sudah siap," kata seorang sumber di lingkaran Perdana Menteri kepada Al-Monitor tanpa menyebut nama.

 

Netanyahu disebut telah melakukan manuver pada mantan presiden Barack Obama selama delapan tahun. Dia juga diprediksi tidak akan mengalami kesulitan untuk mengarahkan Biden, terutama karena keduanya telah menikmati hubungan yang benar-benar bersahabat selama beberapa dekade.

 

"Mereka akan rukun. Ini tidak akan menjadi urusan yang penuh warna seperti halnya dengan Trump. Lagi pula, Biden tidak mungkin punya banyak waktu dan kesabaran untuk Timur Tengah, mengingat pandemi virus Covid-19, ketegangan dengan China, dan perundungan Putin," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement