REPUBLIKA.CO.ID, BAKU — Empat warga sipil Azerbaijan dilaporkan meninggal Sabtu (28/11) setelah mobil mereka menabrak ranjau darat. Berdasarkan pemaparan jaksa penuntut Azerbaijan, ranjau itu ditanam oleh tentara Armenia yang sempat mundur dari wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Peristiwa itu terjadi di sebuah desa di distrik Fizuli. Menurut sebuah pernyataan, ranjau itu adalah ranjau anti-tank. "Tambang (ranjau) itu ditanam oleh angkatan bersenjata Armenia selama mereka mundur," kata pernyataan itu dikutip Al-arabiya Ahad (29/11). Pernyataan itu juga menyebut jika insiden itu adalah "jenis provokasi baru" dari Armenia.
Sebagai informasi, Fizuli termasuk di antara distrik yang diklaim oleh pejuang Armenia dalam perang tahun 1990-an. Distrik itu terhampar di sepanjang perbatasan dengan Iran.
Meski sempat diklaim Armenia, Azerbaijan merebut kembali Fizuli dalam bentrokan baru atas Karabakh yang dimulai pada akhir September lalu dan berlanjut selama enam pekan. Hingga akhirnya, merenggut lebih dari 4.000 nyawa.
Untuk menyelesaikan konflik, upaya dari negara-negara mantan Soviet itu adalah menandatangani kesepakatan damai yang ditengahi Moskow pada 9 November lalu. Tujuannya untuk mengakhiri pertempuran sengit selama beberapa pekan dan mendokumentasikan Armenia akan menyerahkan beberapa wilayah yang berada di bawah kendali separatis selama lebih dari tiga dekade ke Baku.