Pada kenyataannya, Gorbachev telah kehilangan sebagian besar kekuasaan dan prestise di Uni Soviet bahkan sebelum CIS didirikan. Perekonomian tidak stabil.
Tidak ada yang tampak senang dengan Gorbachev. Beberapa lawan menuntut kebebasan politik yang lebih besar, sementara kelompok garis keras dalam pemerintahannya menentang gerakan menuju reformasi.
Pada Agustus 1991, ia selamat dari upaya kudeta melalui bantuan presiden Federasi Rusia Boris Yeltsin. Setelah upaya yang gagal, Yeltsin menjadi kritikus vokal atas lambatnya reformasi ekonomi dan politik di negara tersebut. Ketika kekuatan Gorbachev melemah, Yeltsin mengambil alih Kremlin dan fasilitas pemerintah Soviet lainnya dan mengganti bendera Soviet dengan bendera Rusia. Setelah lebih dari 70 tahun berdiri, Uni Soviet sebagai musuh utama Amerika dalam Perang Dingin, lenyap.