Jumat 01 Jan 2021 01:50 WIB

Apa Jadinya Kalau Vaksin Pfizer Cuma Diberikan Satu Dosis?

Dua dosis vaksin Pfizer diperlukan untuk mencapai kemanjuran 95 persen.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
 Seorang petugas kesehatan memegang botol vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 saat dicairkan di laboratorium rumah sakit UZ Leuven di Leuven, Belgia, Ahad, 27 Desember 2020.
Foto:

Sementara itu, Mantan Perdana Menteri Tony Blair telah mendesak pemerintah Inggris untuk memikirkan kembali program vaksinasi. Ia mengatakan, itu harus diubah dan dipercepat secara radikal.

Blair mengatakan meskipun vaksin Pfizer adalah suntikan dua dosis, dosis pertama masih memberikan kekebalan substansial.

"Kita harus mempertimbangkan untuk menggunakan semua dosis yang tersedia pada bulan Januari sebagai dosis pertama, yaitu, tidak menahan setengah untuk dosis kedua.

 
Kemudian, saat lebih banyak produksi diluncurkan, kita akan memiliki cukup untuk dosis kedua. Tiga puluh juta vaksin Johnson dan Johnson, yang merupakan vaksin satu dosis, juga harus ada bersama kita pada akhir Januari," ujar Blair.

Menurutnya, Inggris harus menargetkan untuk menggunakan semuanya pada bulan Februari. Dia mengingatkan bahwa staf kesehatan garis depan dan yang paling rentan harus terus diprioritaskan, tetapi mengatakan bahwa ini tidak boleh menahan vaksinasi orang lain.

Para pejabat juga dilaporkan sedang mempertimbangkan program single shot atau suntikan dosis tunggal untuk kaum muda. Namun, komentar Blair itu dibantah oleh anggota Nervtag Profesor Wendy Barclay.

"Saya pikir masalah dengan itu (saran Blair) adalah bahwa vaksin itu berdasarkan pada pemberian dua dosis, dan kemanjurannya atas dasar itu," kata Prof Barclay kepada Komite Sains dan Teknologi Commons.

"Untuk berubah pada titik itu, orang harus melihat lebih banyak analisis yang keluar dari mungkin data uji klinis." ujar Prof. Barclay.

Dia setuju dengan saran dari anggota komite Partai Buruh, Graham Stringer, bahwa perubahan seperti itu pada kebijakan vaksin yang ditetapkan terlalu berisiko. Sekitar setengah dari semua rumah sakit di Inggris dan dua pertiga dari dokter masih belum menerima pengiriman vaksin Pfizer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement