Massa mengibarkan bendera Irak dan menyerukan slogan-slogan anti Amerika Serikat, di antaranya “Amerika Serikat Iblis Terbesar”. Terkait ketegangan itu, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif pada Sabtu (2/1) meminta Trump agar tidak “terjebak” oleh provokasi perang menggunakan pasukan AS yang siaga di Irak. Iran curiga provokasi itu datang dari Israel.
Seorang pejabat Israel membantah tuduhan itu dan menyebutnya “tidak masuk akal”. Ia mengatakan Israel yang harus waspada menghadapi ancaman serangan dari Iran pada peringatan satu tahun kematian Soleimani.
Amerika Serikat menyalahkan pasukan yang diduga didukung Iran karena mereka kerap menembakkan roket ke sejumlah bangunan milik AS di Irak, termasuk di antaranya satu bangunan dekat Kedutaan Besar AS. Sejauh ini, belum ada kelompok bersenjata yang terafiliasi dengan Iran mengklaim bertanggung jawab atas serangan serangan tersebut.
Militer AS pekan lalu menerbangkan pesawat tempur peluncur bom B-52 ke kawasan Timur Tengah sebagai peringatan terhadap Iran. Namun, pesawat itu telah keluar dari Timur Tengah.
Ribuan orang berkumpul pada Sabtu sore di jalanan yang menghubungkan kota dan bandara di Baghdad untuk memperingati kematian Soleimani. Di tempat Soleimani dan Muhandis tewas terbunuh, massa menggelar doa bersama untuk mengenang kematian dua tokoh tersebut.