Selasa 26 Jan 2021 10:14 WIB

Janet Yellen Jadi Menkeu Perempuan Pertama AS

Janet Yellen menjadi Menteri Keuangan AS perempuan pertama dalam 232 tahun

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Janet Yellen
Foto:

Sebelum mendapat persetujuan dari Senat penuh, Yellen telah menerima dukungan dengan suara bulat dari Komite Keuangan Senat. Namun Partai Republik di panel mengatakan mereka memiliki sejumlah ketidaksepakatan kebijakan dengan Yellen dan pemerintahan Biden di berbagai bidang seperti menaikkan pajak pada perusahaan dan orang kaya, meski meyakini bahwa penting untuk mengizinkan Biden mengumpulkan tim ekonominya dengan cepat.

Pada sidang konfirmasi di depan Komite Keuangan pekan lalu, Yellen menyatakan bahwa tanpa tindakan cepat, negara menghadapi ancaman resesi yang lebih lama dan lebih menyakitkan. Dia mendesak tindakan cepat pada paket bantuan virus corona yang akan memberikan tambahan 1.400 dolar AS pembayaran kepada individu yang berpenghasilan di bawah 75 ribu dolar AS per tahun.

Yellen juga mendesak untuk menyediakan tunjangan pengangguran yang diperluas, bantuan lebih lanjut untuk bisnis kecil, dan dukungan untuk kota dan negara bagian untuk mencegah PHK.

Rencana tersebut juga memberikan lebih banyak dukungan untuk produksi dan distribusi vaksin. "Dia dapat mengambil teori ekonomi yang rumit dan memasukkannya ke dalam bahasa yang dapat dimengerti, sambil menunjukkan hati yang nyata bagi jutaan orang Amerika yang terluka bukan karena kesalahan mereka sendiri," kata Senator Ron Wyden, dari Demokrat perwakilan Oregon sebelum pemungutan suara.

Selama sidang konfirmasi, Yellen menghadapi penolakan substansial atas rencana tersebut dari Partai Republik. Partai Republik berpendapat paket itu terlalu besar, terutama pada saat defisit anggaran federal telah melonjak di atas tiga triliun dolar AS. Mereka juga keberatan dengan tindakan seperti kenaikan upah minimum menjadi 15 dolar AS per jam.

Sebagai Menteri Keuangan, wanita 74 tahun itu akan memainkan peran penting dalam membentuk dan mengarahkan kebijakan ekonomi Biden. Dia memasuki pekerjaan Departemen Keuangan setelah bertahun-tahun melayani di pekerjaan ekonomi top lainnya, termasuk sebagai wanita pertama yang menjabat sebagai ketua Federal Reserve dari 2014 hingga 2018.

Sebagai ekonom dengan pelatihan yang menjadi profesor di University of California di Berkeley, Yellen akan mewakili pemerintahan Biden dalam urusan keuangan global dan memimpin departemen luas yang tanggung jawabnya. Tanggung jawab itu meliputi mengawasi pengumpulan pajak IRS, membuat kebijakan tentang peraturan perbankan, dan melayani sebagai kontak administrasi dengan Wall Street.

Dalam peran sebelumnya, Yellen mengembangkan keahlian di berbagai bidang mulai dari pasar tenaga kerja hingga keuangan internasional. Di depan umum, dia sering mengisyaratkan keprihatinan tentang bagaimana kebijakan ekonomi memengaruhi masyarakat biasa, terutama masyarakat yang kurang beruntung.

Dia mendapat nilai tinggi untuk kepengurusannya di The Fed, di mana dia menggunakan suku bunga rekor rendah dan pembelian obligasi besar-besaran. Itu adalah dua kebijakan yang dimulai oleh pendahulunya Ben Bernanke untuk mendukung ekonomi saat berjuang untuk keluar dari resesi yang dalam. Yellen sekarang akan menghadapi krisis baru yang disebabkan oleh pandemi global.

Menurut formulir pengungkapan keuangan yang dia berikan selama konfirmasinya, Yellen mengumpulkan lebih dari tujuh juta dolar AS untuk biaya berbicara selama lebih dari 50 pertemuan langsung dan virtual selama dua tahun terakhir, termasuk dengan banyak perusahaan Wall Street. Yellen setuju untuk menarik diri dari keputusan yang akan memengaruhi organisasi keuangan tertentu.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement