REPUBLIKA.CO.ID, Amerika Serikat menyambut negosiasi putaran pertama Yunani-Turki pada Senin, setelah mandek selama hampir lima tahun. Negosiasi itu bertujuan untuk menyelesaikan sengketa energi dan perbatasan di Mediterania Timur.
"Amerika Serikat menyambut baik dimulainya kembali perundingan eksplorasi antara Yunani dan Turki dan komitmen kedua pemerintah untuk proses ini. Kami mendukung semua upaya untuk mengurangi ketegangan di Mediterania Timur," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price lewat Twitter.
Perundingan yang berakhir pada Senin pagi di Istanbul itu mencakup isu luar biasa dari negosiasi sebelumnya, serta perkembangan situasi terkini.
Pada 11 Januari, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengundang Yunani untuk melanjutkan pembicaraan. Kemudian Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis menerima undangan itu sekitar seminggu kemudian.
Perundingan eksplorasi antara Turki dan Yunani untuk menemukan penyelesaian yang adil dan setara untuk masalah di Laut Aegea dimulai pada 2002. Setelah perundingan putaran ke-60 pada Maret 2016, Athena menangguhkan perundingan tersebut.
Turki, yang memiliki garis pantai terpanjang di Mediterania Timur, telah menolak klaim batas maritim oleh Yunani dan pemerintahan Siprus Yunani, yang dianggap melanggar hak kedaulatan Turki dan Siprus Turki.
Ankara tahun lalu mengirim beberapa kapal bor untuk mengeksplorasi energi di Mediterania Timur, menegaskan haknya di wilayah tersebut. Para pemimpin Turki telah berulang kali menekankan bahwa Ankara mendukung penyelesaian masalah yang luar biasa di kawasan itu melalui hukum internasional, hubungan bertetangga yang baik, dialog, dan negosiasi.
Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/as-sambut-dimulainya-kembali-negosiasi-turki-yunani-/2122830