Jumat 29 Jan 2021 18:04 WIB

Selidiki Asal-Usul Covid-19, Tim WHO Kunjungi RS Wuhan

Selain rumah sakit, tim WHO akan mengunjungi beberapa tempat lainnya di Wuhan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
 Seorang pekerja dengan penutup pelindung mengarahkan anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada saat kedatangan mereka di bandara di Wuhan di provinsi Hubei China tengah pada Kamis, 14 Januari 2021. Sebuah tim peneliti global tiba Kamis di kota China di mana pandemi virus korona pertama kali terdeteksi untuk melakukan penyelidikan yang sensitif secara politik tentang asal-usulnya di tengah ketidakpastian tentang apakah Beijing mungkin mencoba mencegah penemuan yang memalukan.
Foto:

Selain rumah sakit, tim WHO akan mengunjungi beberapa tempat lainnya di Wuhan, antara lain Wuhan Institute of Virology, Wuhan Centre for Desease Control and Prevention, dan pasar tradisional Huanan. Pasar basah Huanan diduga kuat merupakan sumber pertama penyebaran SARS-Cov-2.

"Penting untuk diingat bahwa keberhasilan misi dan penelusuran asal-usul ini, 100 persen bergantung pada akses ke sumber yang relevan. Tidak peduli seberapa kompeten kami, seberapa keras kami bekerja, ini hanya dapat dilakukan dengan dukungan dari Cina," kata Thea Fischer, seorang pakar kesehatan publik, virus, dan epidemi asal Denmark yang turut menjadi bagian dari tim WHO.

Penelusuran asal-usul SARS-Cov-2 kemungkinan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Menentukan reservoir hewan wabah biasanya membutuhkan penelitian yang mendalam termasuk pengambilan sampel hewan, analisis genetik, dan studi epidemiologi. "Tidak ada jaminan jawaban," ujar Direktur Program Kedaruratan WHO Mike Ryan awal bulan ini.

Salah satu kemungkinan penyebaran SARS-Cov-2 adalah pemburu satwa liar menularkannya kepada pedagang yang membawanya ke Wuhan. Pemerintah China telah mempromosikan teori, dengan sedikit bukti, bahwa wabah mungkin dimulai dengan impor makanan laut beku yang tercemar virus. Namun, para ilmuwan dan lembaga internasional telah menolak mentah-mentah dugaan tersebut. 

sumber : AP/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement