Asisten profesor ilmu politik di Universitas Sabanci Istanbul, Berk Esen mengatakan, aksi protes mahasiswa di Universitas Bogazici telah berubah menjadi kontroversi yang memalukan bagi Erdogan. Menurut Esen, penunjukkan rektor perguruan tinggi secara langsung oleh Erdogan telah menimbulkan kejutan. 

“Ini tentu menjadi kejutan karena sejak 2016 Erdogan telah menunjuk banyak rektor yang seperti Bulu, adalah pro (Partai AK), bahkan mantan anggota parlemen (Partai AK). Ini terjadi di Bogazici pada tahun 2016 tapi orang itu sudah menjadi anggota fakultas, itulah sebabnya banyak anggota fakultas lain menerimanya karena mereka khawatir Erdogan akan menunjuk seseorang dari luar," kata Esen. 

Universitas Turki, terutama lembaga publik terkenal seperti Bogazici dan Universitas Teknik Timur Tengah di Ankara, memiliki tradisi panjang sebagai sarang aktivisme politik sejak tahun 1960-an. Tradisi itu bahkan meluas hingga polisi tidak diizinkan masuk kampus tanpa izin rektor universitas. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika