Relasi antara AS dan Filipina dibuat rumit oleh Duterte yang memimpin sejak 2016 dengan sejumlah pernyataannya yang seringkali mengutuk kebijakan luar negeri AS serta lebih merangkul China. Namun, sementara hubungan Filipina dan AS "selalu sangat kuat", Lorenzana menyebut bahwa Filipina "tidak harus memilih" antara Washington atau Beijing.
Lorenzana juga menyampaikan perhatiannya mengenai regulasi baru China yang mengizinkan pasukan penjagaan pesisir untuk menembak apa saja yang dilihat sebagai ancaman.
"Saya berbicara kepada Menteri Austin bahwa kami tidak ingin ada miskalkulasi ataupun kecelakaan di Laut China Selatan karena kami benar-benar berada di pusat konflik," kata Lorenzana.