"Kami bekerja dengan rantai pasokan kami untuk menyediakan air bagi pasien, staf, dan operasi rumah sakit kami. Kami mulai menambah persediaan air di lokasi kami minggu lalu, dan persediaan terus berdatangan," kata David Huffstutler, CEO St David’s HealthCare di Austin, dalam sebuah pernyataan dikutip laman Guardian, Jumat.
"Kami terus bekerja dengan Kota Austin dalam upaya mengatasi pemadaman air, tetapi mereka tidak berhasil menyelesaikan masalah sistem air yang mempengaruhi layanan dan tekanan air ke rumah sakit kami," ujar Huffstetler.
Perawat ICU di Texas Medical Center di Houston, Angelica Baton mengaku dalam situasi kacau di rumah sakit tersebut. "Beberapa hari terakhir ini sangat gila. Kami mengalami banjir. Pipa meledak berpengaruh pada pasien. Kami harus memindahkan pasien itu. Untungnya, semua orang komunikatif," kata dia.
Austin Water mengatakan, instalasi pengolahan airnya stabil pada Rabu (17/2), tetapi masih menghadapi tantangan yang signifikan dalam memulihkan air kepada pelanggan. Menurut Toby Baker, direktur eksekutif komisi Texas untuk kualitas lingkungan, tekanan air telah turun di seluruh negara bagian karena saluran telah membeku, dan banyak penduduk meninggalkan keran yang menetes dengan harapan mencegah pipa membeku.
Sementara Gubernur Abbott mendesak penduduk untuk mematikan air di rumah mereka untuk mencegah pipa yang lebih rusak dan menjaga tekanan dalam sistem kota. Cuaca juga telah mengganggu sistem air di beberapa kota selatan lainnya, termasuk di New Orleans dan Shreveport, Louisiana, di mana truk pemadam kebakaran kota mengalirkan air ke beberapa rumah sakit dan air kemasan dibawa masuk untuk pasien dan staf. Hal itu dilaporkan oleh stasiun televisi Shreveport KSLA.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
